MONEVONINE.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berupaya menjadikan Indonesia sebagai negara pembudidaya lobster terbaik dunia dan menguasai pasar global komoditas lobster. Guna mendukung hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, menyelenggarakan Festival Lobster, pada 4 April 2021, di Pantai Mustika, Kecamatan Pesanggaran.
Kepala Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP), Sjarief Widjaja secara terpisah menyebut, Festival Lobster sejalan dengan program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, khususnya dalam peningkatan sektor perikanan budidaya, salah satunya yaitu komoditas lobster. Selain itu juga sejalan dengan pengembangan kampung ikan yang tersebar di seluruh wilayah.
Sjarief menambahkan penyelenggaraan Festival Lobster dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 melalui peningkatan produksi lobster baik dalam kegiatan penangkapan, budidaya, konservasi, pengolahan, dan eduwisata. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi lobster dan menumbuhkan diversifikasi usaha dari hulu ke hilir.
“Nantinya akan ada Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang fokus menyuplai lobster ukuran siap dibesarkan, lalu akan ada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang bergerak di usaha pembesaran lobster serta pakan, kemudian terdapat Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) yang mengolah lobster pascapanen agar meningkatkan nilai tambah, serta terdapat Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang berfokus pada upaya pelestarian agar produksi lobster terus berkelanjutan. Selain itu, kelompok-kelompok ini juga dapat mengembangkan usaha sampingan di bidang eduwisata lobster. Lantaran lobster merupakan salah satu komoditas yang menjadi primadona sehingga terus dilakukan penelitian untuk pengembangannya,” ujar Sjarief.
Dalam kesempatan terpisah Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati menyebut, kegiatan Festival Lobster ini terselenggara pascapelaksanaan percontohan penyuluhan budidaya lobster sistem karamba dasar yang telah dilaksanakan KKP melalui BPPP Banyuwangi kepada Pokdakan Pesona Bahari sebanyak 6 karamba, pada 9 Juli 2020.
Saat ini, dalam waktu 9 bulan, metode budidaya lobster sistem karamba dasar telah diadopsi masyarakat di Kabupaten Banyuwangi sebanyak 200 karamba dan telah menghasilkan lobster sebanyak 2,5 Ton selama kurun waktu panen pertama pada bulan November hingga saat ini.
“Hal ini membuktikan bahwa percontohan penyuluhan budidaya lobster yang digagas KKP memiliki dampak yang luar biasa dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Kami juga mendorong agar lobster dapat menjadi icon perikanan Banyuwangi,” ujar Lilly.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menuturkan bahwa masyarakat Banyuwangi memiliki antusiasme tinggi pada pelaksanaan Festival lobster karena kegiatan ini pertama kali diselenggarakan di Indonesia. “Lobster Banyuwangi merupakan salah satu lobster yang diminati para eksportir karena kualitasnya. Melalui festival lobster ini, diharapkan muncul pembudidaya yang akan membudidayakan lobster sehingga akan meningkatkan kualitas lobster ekspor,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama BPPP Banyuwangi juga akan membuat Lobster Centre, di mana lobster centre ini akan menjadi tempat eduwisata, riset, konservasi, budidaya, pelatihan dan penyuluhan. “Bagi anak-anak kita yang ingin menjadi pengusaha lobster, nantinya bisa belajar di Lobster Centre yang rencananya akan di bangun oleh KKP di Kabupaten Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendukung dan menyambut baik rencana ini dan mudah-mudahan bisa segera direalisasikan,” terang Ipuk.
Kepala BPPP Banyuwangi, Achmad Subijakto, mengatakan bahwa Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi untuk produksi lobster air laut. “Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km dan hampir di seluruh bagian laut Banyuwangi memiliki kekayaan berupa lobster mutiara, lobster pasir, lobster bambu, lobster batik dan lobster batu. Kabupaten di ujung timur pulau Jawa ini memiliki memiliki potensi benih bening lobster di bagian pesisir selatan atau lebih tepatnya di daerah Samudera Hindia. Sedangkan untuk daerah penghasil lobster hasil tangkapan nelayan mulai dari pesisir selatan hingga pesisir utara Banyuwangi. Selat Bali hingga pesisir utara Banyuwangi adalah daerah potensial untuk Budidaya Lobster,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan, pasca diterbitkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 12 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.), lobster konsumsi hasil tangkapan alam di Banyuwangi sebanyak 67,5 ton. “Angka produksi ini tentunya dapat ditingkatkan apabila sektor Budidaya Lobster juga meningkat, mengingat Banyuwangi memiliki potensi benih bening lobster yang sangat melimpah dan tentunya dengan memperhatikan kaidah cara budidaya ikan yg baik serta konservasi agar keberlanjutan lobster di alam tetap terjaga. Ketersediaan pakan Lobster di Kabupaten Banyuwangi juga melimpah baik ikan rucah, kerang atau keong yg notebene menjadi hama bagi pertanian sehingga simbiosis mutualisme antara sektor perikanan dan pertanian dapat berlangsung,” tutur Achmad Subijakto.
Plt. Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Arief Setyawan, mengatakan bahwa festival ini menghadirkan beraneka jenis lobster yang ditangkap di sekitar pesisir Selatan Banyuwangi. “Lobster banyak ditangkap nelayan di sekitar sini. Mulai dari di perairan Pantai Grajagan, Mustika, Rajegwesi, hingga Pantai Plengkung. Jenisnya ada yang lobster bambu, lobster pasir, dan mutiara. Yang paling sering ditemukan adalah lobster pasir dan bambu. Lobster tangkapan nelayan setempat ini juga telah memasok pasar Bali, Surabaya hingga Jakarta,” ungkap Arief.
Dalam Festival Lobster, juga dilaksanakan penyerahan Kartu BPJS kepada pelaku perikanan, penyerahan Sarpras Budidaya dan Penangkapan Ikan, pelepasliaran lobster bertelur, eduwisata Lobster, pembinaan dan penyuluhan teknis budidaya lobster, penangkapan dan konservasi lobster, serta menyajikan aneka kuliner olahan lobster standar bintang 5 dan edukasi pengolahan lobster oleh Chef Hotel El Royal, dengan menu antara lain lobster bakar, lobster saus padang, lobster cheese cream, hingga lobster berbumbu kari.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi lobster nasional melalui kegiatan penangkapan, budidaya dan konservasi, peningkatan komoditas ekspor strategis, pertumbuhan UMKM pengolahan dan pemasar lobster, serta pemulihan ekonomi sektor perikanan di tengah pandemi Covid-19.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala BPBAP Situbondo, Polairud Banyuwangi, Komandan Pos TNI AL Pancer, Kepala Pelabuhan Muncar, Kepala BPJS Banyuwangi, Kepala Stasiun PSDKP Banyuwangi, Kepala Stasiun BKIPM Banyuwangi, SKPD Kabupaten Banyuwangi, serta perwakilan KUB, Pokdakan, Poklahsar dan Pokdarwis di Banyuwangi. (rls/red)