Monevonline.com, Manusiakan manusia dalam tiap pembangunan. Dari kata itu, mari kita memandang bawah Fly Over Kemiling, kota Bandar Lampung.
Sejatinya, manusia bernapas karena tanaman mengeluarkan oksigen dan tumbuhan bernapas karena manusia mengeluarkan karbondioksida.
Sebab itu, mari memanusiakan manusia dalam tiap pembangunan karena mudah dimulai dari memberikan keindahan, kesejukan dan kualitas oksigen yang baik bagi orang-orang yang mungkin sedang menunggu teman, menanti penumpang, beristirahat sembari menunggu pembeli datang di bawah fly over. Contohnya, di bawah jembatan layang Kemiling, Bandar Lampung.
Sebenarnya, di bawah Fly Over ini sudah tersedia tempat layaknya parit yang di dalamnya terdapat tanah guna menanam berbagai tanaman.
Sebagaimana yang terlihat pada bagian awal fly over ketika melaju dari atas simpang Kemiling. Pada area itu sudah tertanam beberapa tanaman satu jenis.
Akan tetapi ketika berjalan terus ke bawah, tampak paritan itu hanya berisi tanah kering dan kepingan serta serakan sampah sehingga agak kumuh.
Kemiling-Tahura Wan Abdul Rahman dapat dikatakan sebagai jalur hijau di kota Bandar Lampung.
Kemiling sendiri merupakan daerah yang mengalami peningkatan ekonomi cukup signifikan. Telah banyak didirikan supermarket, minimarket dan tempat makan, penginapan, UMKM dan pengrajin seni budaya.
Selain itu, Kemiling-Tahura Wan Abdul Rahman juga merupakan kawasan jalur wisata.
Nah karena itu, aksesnya juga perlu diperhatikan supaya lebih berkesan memanusiakan manusia.
Sebagaimana di awal masuk Kemiling, yakni area bawah Fly Over-nya. Andai ditanam berbagai tanaman yang kemudian rutin dirawat dan dijaga maka bakal menambah keasrian, kerapian yang menghindarkan Kemiling dari kesan kumuh dan bakal berguna untuk mencegah pemukiman liar.
Nah kalau untuk tanamannya, seyogianya jenis yang tahan ternaungi sepanjang waktu dan relatif tahan kekurangan air, serta berukuran tidak terlalu besar, mengingat keterbatasan tempat.
(Alfa)