Kritik Erick Thohir Soal Kinerja BUMN, DPR RI Fraksi PDIP Mufti Anam : Akan Tercatat Mentri Terburuk Dalam Sejarah

Monevonline.com, — Anggota Komisi VI DPR RI Frasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mufti Anam mengkritik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkait kinerja kementerian.

Hal ini disampaikan saat rapat kerja Menteri Erick Thohir dengan komisi VI DPR RI bahas kinerja BUMN pada Selasa, 19 Maret 2024.

Ia mengatakan walaupun berbeda kubu tapi ia sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan Prabowo dalam upaya untuk memperbaiki BUMN.

“Bagaimana saat itu ketika kampanye di bulan Januari tahun 2024 bahwa manajemen di BUMN itu malas-malasan katanya. Beliau juga mengatakan bahwa BUMN ini hanya mengandalkan proteksi pemerintah,” ucap Mufti.

“Kemudian beliau juga mengatakan di kesempatan yang lain di bulan yang sama di bulan Januari mengatakan bahwa BUMN ini ketika diberikan untuk mengerjakan proyek-proyek pemerintah mematok harga yang tinggi bahkan bekerjanya terkadang molor dan banyak lagi kritik yang lainnya,” sambungnya.

“Nah kemudian kalau saya cocokkan dengan presentasi pak menteri tadi di halaman kedua juga demikian jadi kalau kita lihat amburadulnya pengeluaran BUMN terlihat dari usulan dan Realisasi BUMN sepanjang tahun 2020 hingga tahun 2024,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan baru-baru ini Prabowo juga mengkritik BUMN, terkait kinerja BUMN yang dinilai masih belum maksimal.

“Saya jadi heran kenapa Pak Prabowo kembali mengkritik BNN Padahal di bulan ini Pemilu sudah selesai padahal beliau tidak perlu lagi elektabilitas. Apa artinya BUMN di mata Pak Prabowo benar-benar tidak baik-baik saja,” katanya.

Fraksi dari PDIP itu juga membayangkan jika nanti Prabowo benar-benar menjadi Presiden bagaimana pandangannya terhadap Kementerian BUMN yang dinilai berantakan selama ini.

“Saya tidak bisa bayangkan ketika nanti misalnya tiba-tiba Prabowo terpilih menjadi presiden, beliau melihat bahwa BUMN hanya jadi benalu bagi negara bahwa anda hanya jadi apa lintah darat bagi bangsa. Maka tentu pak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN di periode 2019-2024 akan dicatat dalam sejarah sebagai Menteri BUMN terburuk di dalam sejarah,” ungkapnya.

Ia berharap hal ini harus bisa diperbaiki kedepannya, di waktu yang singkat ini ke depan harus dilakukan kerja kerja taktis agar kemudian BUMN menjadi lebih baik.

Selain itu, ia juga mengusulkan dan meminta laporan keuangan BUMN atas pertanggungjawaban penggunaan dana investasi untuk pengembangan serta di Indonesia yang melibatkan anak perusahaan Telkom, anak perusahaan BRI, dan lainnya yang dikulturkan ke berbagai startup yang mencapai ketinggian rupiah, kalau perlu pengiriman dalam hal ini dibentuk panjang agar kemudian bisa tahu secara terang benderang persoalan yang terjadi ini kemudian. (rls)