MonevOnline, Lampung Barat – World Surf League (WSL) Krui Pro Qualyfing Series (QS) 5000 akan kembali diselenggarakan pada 28 Mei – 4 Juni 2024 ini di Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan.
Kepala Dinas Pariwisata setempat Dr. I Nyoman Setiawan mengatakan, pihaknya terus melalukan berbagai persiapan untuk suksesnya penyelenggaran event internasional itu.
“Persiapan tersebut mulai dari intens melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi, hingga ke berbagai pihak terkait.
Mengingat kegiatan Krui Pro merupakan kegiatan rutin Pemkab Pesibar yang terbilang kegiatan besar dan melibatkan banyak negara, sehingga perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait lainnya,” ungkap Kepala Dispar I Nyoman Setiawan.”
Sayangnya dalam catatan digital, berita yang ada dari Website resmi Manparekraf, Pemkab Pesibar dan Provinsi hanya terpublish berita pembukaan dan persiapan menuju WSL Krui tahun 2024.
Berapa bagaimana alokasi anggaran pemerinta yang menyelenggarakan event internasional tahunan di Kabupaten Pesisir Barat ini?
Karena tak menemukan jawaban itu akhirnya muncul debat kusir warung kopi bahwa agenda yang diharapkan mendongkrak ekonomi pariwisata serta ekonomi kerakyatan ini menjadi ajang jorjoran alokasi anggaran yang justru tidak mementingkan pertumbuhan ekonomi, apalagi kepentingan pembangunan infrastruktur pariwisata.
Pariwisata tidak terpungkiri sebagai salah satu penunjang perekonomian, selain industri dan pertanian.
Untuk menunjang ekonomi pariwisata tidak bisa sekadar menyelenggarakan event saja karena harus ada pengembangan wisata.
Pengembangan wisata merupakan usaha untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan yang dibutuhkan para wisatawan agar merasa nyaman saat berada di tempat wisata berupa pengembangan daya tarik wisata.
Pemerintah Kabupaten dan Provinsi penting untuk membangun sarana dan prasarana seperti akses jalan dan pembangunan area wisata modern yang menarik perhatian sehingga yang datang ke Pantai Tanjung Setia berkesimbangunan, tidak hanya pada event WSL saja.