MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Kericuhan aksi protes penolakan Omnibus Law masih berlanjut. Puluhan pelajar menggelar aksi secara anarkis di Jalan
Wolter Monginsidi, Kamis (8/10) siang.
Dalam pantauan di lokasi, puluhan pelajar itu menggelar aksi dengan melakukan blokade separuh jalan. Massa tampak membawa bambu, kayu, dan material lain. Bahkan massa beberapa kali menghidupkan petasan di tengah arus jalan.
Negosiasi singkat sempat berlangsung, aparat dari kepolisian meminta massa membubarkan diri dari jarak titik kumpul massa sekitar 20-50 meter. Namun pesan itu tak digubris. Alhasil, petugas bergerak maju dan membubarkan paksa.
Massa lantas membubarkan diri, memasuki gang di sekitaran titik lokasi. Beberapa pelaku aksi pun berhasil diamankan. Bahkan tak sedikit yang diketahui dari luar Kota Bandarlampung.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan bahwa pihaknya melakukan cegah dan tangkal dalam momentum aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dan buruh dua hari ini.
“Apakah benar ini unjuk rasa murni, yang dilakukan kaum buruh, atau mahasiswa betul, atau pelajar betul,” kata Pandra, melalui sambungan telepon, Kamis (8/10).
Ia menegaskan, apabila pelajar yang menggelar aksi tentunya harus diketahui oleh dinas pendidikan kota setempat.
Sedikitnya pada aksi Rabu (7/10) kemarin, dari 26 orang yang diamankan aparat, sebanyak 19 orang adalah pelajar. Sementara Kepolisian telah melakukan pembinaan dan memanggil wali murid untuk membuat surat pernyataan.
“Semua kegiatan belajar mengajar itu dilaksanakan di rumah. kalau sampai ada yang pakai seragam ini kan patut dipertanyakan,” terangnya. (Adi)