Polda Klaim Sudah Kantongi Data Oknum Polri yang Salah Sasaran Pukuli Warga

MONEVONLINE.COM, Bandar Lampung – Polda Lampung berjanji akan segera menindaklanjuti insiden anggota Polri melakukan pemukulan terhadap warga, saat melakukan pengamanan unjuk rasa terkait penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyatakan permasalahan tersebut sudah ditangani oleh Direktorat Profesi dan Pengamanan (Ditpropam) Polda.

Namun, kata Pandra, oknum yang terlibat dalam insiden tersebut belum diperiksa.

“Anggota tidak bisa langsung diperiksa. Sebab, kejadian  itu kan berlangsung dari tanggal 7 bahkan sampai tanggal 9 masih ada,” kata Pandra, Sabtu (10/10/2020).

Pandra meminta pengertian kepada masyarakat mengingat anggota Polri juga manusia.

“Mereka perlu menenangkan diri secara fisik dan psikologis pasca menjalani rutinitas dalam hal menjaga ketertiban masyarakat. Kasihan juga petugas, nanti akan dilakukan pemeriksaan oleh Ditpropam Polda,” katanya.

Pandra sendiri mengaku telah mengantongi identitas oknum yang terlibat dalam insiden salah sasaran tersebut.

“Kami sudah ada identitas siapa saja di dalam video tersebut, nanti dalam waktu dekat bisa kami sampaikan,” kata Pandra.

Sebelumnya, pria yang diduga menjadi target salah sasaran pengamanan unjuk rasa mengalami luka memar di kepala dan bibir. Intimidasi yang dialaminya sempat terekam kamera warga sekitar.

Tindakkan kekerasan yang dilakukan oknum aparat ini dialami pria yang bernama Asep Nasrulah (23) saat sedang menunggu rekan kerja di depan minimarket Jalan Wolter Monginsidi.

“Malam itu (Rabu/7/10/2020) saya lagi nelpon janjian mau ketemu teman kerja. Tiba tiba rame orang berlari ke dalam Indomaret itu, saya ikut masuk,” kata Asep.

Saat berada di dalam minimarket, datang segerombolan polisi lengkap dengan peralatan pengamanan memaksa keluar semua yang berada di dalam.

Tanpa basa basi, lanjut Asep, polisi menyeret dirinya keluar. Setelah di luar minimarket Asep dihajar menggunakan tameng dan pentungan petugas.

“Saya sudah sempat menjelaskan kalau saya tidak ikut demo. Tapi mereka terus saja memukul saya sambil menuduh kamu iya kamu (peserta demo),” kata Asep.

Warga Jalan Way Jernih RT 04 LK1, Sukarame II, Telukbetung Barat ini sempat dibawa pihak keluarga ke rumah sakit.

“Saya cuma minta polisi bertanggung jawab. Karena saya bukan peserta demo, saat itu saya lagi kerja, kenapa harus dipukuli,” kata Asep. (tbc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *