MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Brigade Infanteri (Brigif) 4 Mar/BS bersama Universitas Teknokrat Indonesia Membantu nelayan di Pulau Legundi, Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, bangkit dari pandemi covid-19. Selain memberikan 100 paket sembako, Brigrif 4 Marinir/BS membantu nelayan membangun rumpon tradisional.
Pelepasan rumpon menuju titik yang telah ditentukan, dikomandoi langsung Komandan Brigif 4 Mar/BS Kolonel Mar Nawawi, di dermaga Legundi, Sabtu (5/12/2020).
Komandan Brigif 4 Marinir/BS, Kolonel Mar Nawawi, mengatakan bahwa Marinir sebagai bagian TNI AL memiliki tugas pokoknya melaksanakan pembinaan potensi maritim. Salah satunya pada kegiatan pembantuan pembuatan rumpon tersebut.
“Dimana rumpon adalah sebagai rumah ikan, maka dengan kita memperbanyak rumpon masyarakat akan mudah mencari ikan,” ungkapnya.
Diungkapkannya pembinaan ini dilakukan secara rutin dengan melihat situasi dan kondisi yang ada. “Hari ini kita mengerjakan total ada enam rumpon dengan masing-masing panjang 3×6 meter. Karena dimasa pandemi Covid-19 ini kita membantu dengan ketahanan pangan itu sendiri,” jelasnya.
Ia juga menerangkan, pembuatan rumpon ini sebagai wahana edukasi kepada masyarakat. Karena jika telah memiliki rumpon para nelayan mencari ikan sudah ada tujuannya. Karena para nelayan tidak perlu mencari ketempat yang jauh, dengan berbagai tantangan yang ada seperti hujan dan tingginya gelombang.
Rumpon atau Fish Aggregating Device bukanlah alat tangkap ikan seperti halnya pukat, pancing atau jaring. Begitupun tidak merupakan alat tangkap pasif seperti bubu atau perangkap ikan lainnya. Rumpon merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan dengan menggunakan berbagai bentuk dan jenis pemikat/atraktor dari benda padat yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul.
Rumpon pada umumnya memakai pelampung (bambu), mengikatkan daun (kelapa atau lontar) sebagai pemikat ikan serta jangkar atau pemberat untuk membuatnya menetap. Dalam jangka waktu tertentu maka rumpon akan menjadi tempat berkumpulnya ikan karena berkaitan dengan pola jaring makanan. Pertumbuhan bakteri dan alga akan menarik ikan-ikan kecil tentu juga memikat ikan-ikan besar yang menjadi predatornya. Hal inilah yang menjadikan rumpon menjadi lokasi penangkapan yang potensial bagi para nelayan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Teknokrat Indonesia, Mahatir Muhammad mengungkapkan, pembagian 100 paket sembako pada masyarakat, terutama yang ikut serta membangun rumpon ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat disini.
“Dan kami Teknokrat Indonesia juga, memberikan beasiswa pada anak-anak masyarakat di Pulau Legundi. Siapa pun yang mau kuliah, kita berikan beasiswa gratis dari awal sampai dengan selesai,” kata Dia.
Ketua Satukan Tenaga Masyarakat Kerahkan untuk Rakyat (Satmakura) Muchtar Sani, menambahkan, dengan potensi hasil laut yakni ikan dan lobster yang begitu luar biasa melimpah.
“Maka ini harus bisa menyentuh masyarakat sekitar, dalam hal kesejahtraannya melalui hasil ikan yang melimpah juga,” timpalnya. (Adi)