Kota  

APGI Lampung Dukung Pemerintah Kembangkan Ekowisata

MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung bersama stakeholder menggelar Focus Group Discussion (FGD) pengembangan ekowisata berbasis satwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi.

Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Lampung, Bery Aristha, memaparkan materi berupa “Penerapan Prinsip Keamanan, Keselamatan dan Kenyamanan dalam Kegiatan Ekowisata.”

Ia menjabarkan bahwa pengembangan wisata di wilayah konflik cukup beresiko. Oleh sebab itu, perlu tata kelola ekowisata satwa liar yang baik dan diikuti adanya kebijakan kabupaten, probinsi dan nasional untuk membentuk sebuah sistem.

“Karena kawasan konservasi dapat berkontribusidalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, menumbuhkan tenaga kerja, dan menambah pendapatan negara dari sektor pariwisata, dan jasa ekosistem,” kata Beri.

Terpisah, Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, menyampaikan, FGD ini dilaksanakan dalam beberapa latar, mulai dari rusaknya ekosistem yang  berdampak pada sempitnya habitat satwa liar. Mencari penyelesaian dalam upaya mitigasi konflik antar manusia dan satwa. Serta membangkitkan ekonomi masyarakat melalui ekowisata.

Menurut Nunik terdapat 22 desa penyanggah di TNWK yang sudah cukup bagus. Sementara TNBBS yang setidaknya memiliki 60 desa di sekitarnya diwacanakan akan menerapkan pola seperti di TNWK.

“TNWK sudah pernah mengalami, nah makanya kita hadirkan TNBBS untuk seperti itu. Karena penanganan konflik manusia dengan satwa gajah di TNWK relatif sudah bagus,” kata Nunik.

Dengan begitu, pihaknya berharap dengan kerjasama antara pihak stakeholder dapat membentuk penyelesaian konflik
satwa dan membangun ekowisata. (Adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *