MONEVONLINE.COM – Boxing atau tinju menjadi salah satu pilihan olahraga yang mulai digemari masyarakat. Usia pun tak menjadi penghalang, mulai dari usia dini sampai lanjut usia bisa menjaga kebugaran tubuh dengan latihan fisik seperti tinju.
Di Lampung, khususnya Kota Bandarlampung memiliki sebuah klub yang menjadi sarang bagi atlet tinju. Markas Boxing bernama A23BC Fight Club ini berada di Jalan Sultan Badarudin, Gang Lestari, Tanjungkarang Barat. Aktif sejak tahun 2014 silam, klub ini setidaknya memiliki sebanyak 70 atlet.
Jika penasaran dengan olahraga ini tidak perlu berkecil hati lantaran harus menjadi seorang atlet. Sebab kini, tinju menjadi olahraga bermanfaat dan bermasyarakat. Para penghobi olahraga tinju terbagi menjadi tiga kelas, yakni kelas atlet, kelas fit boxing, dan kelas umum.
Alasan penghobi menyukai tinju pun beragam, mulai dari bersilaturahmi, meningkatkan kesehatan, baik membentuk badan dan meningkatkan kepercayaan diri dan prestasi. Olahraga dengan framing keras ini mulai diminati sedari dini mulai dari usia tiga tahun sampai lanjut usia, 50 tahun ke atas.
Bahkan, walau memiliki stereotype olahraga keras, tak sedikit olahraga ini digandrungi oleh kaum hawa. Salah satunya Lutfia Zahra. Sebelumnya ia mengaku tak begitu tertarik dan takut untuk masuk dalam olahraga tinju. Namun setelah mencobanya, ia justru mendapatkan tantangan baru dan keseruan.
“Awalnya tidak tertarik dan takut, ketika mencoba ikut sekali ternyata seru dan menemukan teman dan banyak pengalaman,” ungkapnya.
Lain hal dengan alasan wanita, M Rico Prayogi, seorang pelajar yang hendak duduk di bangku SMA telah berlatih sejak kelas 3 SD mengaku berminat di olahraga tinju lantaran tertantang dan merasakan lebih maskulin.
Selama tujuh tahun bergelut di dunia dalam ring tinju, setidaknya Rico banyak menoreh prestasi. Teranyar, ia pernah mendapatkan mendali emas saat Kejurnas di Medan kelas 60 kilogram putra.
“Dalam olahraga tinju sendiri terbagi menjadi dua metode, yakni latihan fisik yang terdiri dari daya tahan, kecepatan, kelincahan dan reaksi. Serta latihan teknik, seperti pukulan dan bertahan. Semuanya dikombinasi menjadi beberapa pola sesuai dengan karakter seseorang,” Piter Samuel Hari, Pelatih Tinju Lampung.
Sejak 2017, A23BC Fight Club menargetkan peningkatan prestasi. Setidaknya hingga tahun 2019, progress peningkatan itu terealisasi, dari yang sebelumnya mendapatkan mendali perunggu menjadi perak, dari perak menjadi emas.
Terbukti, pada event terakhir sebelum pandemi Lampung mendapatkan tiga emas dan perunggu. Tiga atlet di antaranya lolos PON Papua Tahun 2021. Kemudian satu atlet juga masuk ke platnas untuk ajang Sea Games. Kini para atlet tengah mengikuti tryout untuk menambah kemampuan dan kepercayaan diri.
Adapaun tiga atlet yang tengah bersiap bertemu lawan di PON 2021 yakni Nabila Maharani 48 kilogram putri, Ananda febriani kelas 65 kilogram putri, dan Rusdianto kelas 76 kilogram. Tiga atlet lampung ditargetkan akan meraih dua mendali emas.
Olahraga Tinju di Provinsi Lampung sendiri pernah menduduki massa kejayaannya. Pada tahun 1991 Lampung dikenal sebagai lumbung atau markasnya para petinju. Pertina Lampung yang menyadari animo masyarakat yang menyukai olahraga tinju mulai meningkat, dibantu rekan-rekan atlet pendahulu terus berfokus untuk mencari bibit atlet.
“Sehingga, julukan Lampung di massa lalu dapat kembali diraih di masa kini,” ujar Heris, Wakil Ketua Umum Pertina Lampung. (*)