Biang Kerok Harga Singkong Anjlok

ilustrasi ist.

MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Anjloknya harga komoditi singkong di Lampung menjadi sorotan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung membongkar biang kerok harga singkong anjlok.

Menurut Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Veri Agusli HTB, permasalahan ini menguat sejak akhir tahun 2020 silam. Dimana harga singkong mulai saat itu terju bebas. Dirinya sebagai wakil rakyat yang menyerap aspirasi melalui reses pada awal tahun 2021 ini mendapatkan keluhan petani singkong di tiga Kabupaten, yakni Mesuji, Tulangbawang dan Tulangbawang Barat.

Veri menyimpulkan, anjloknya harga singkong ini akibat panjangnya rantai distribusi. Sehingga, komoditi itu jadi sulit dipasarkan. Saat ini saja, harga singkong di Lampung rata-rata berada di kisaran Rp600-800 per kilogramnya. Angka ini yang membuat petani terpuruk.

Sedangkan, pengusaha yang berbahan baku singkong akan jauh lebih untung. Perhitungannya, menurut Veri dapat dianalisis dari harga produk tepung tapioca di tingkat pengecer seharga Rp8.000 ribu per kilogramnya.

“Keterbatasan dalam memasarkan komoditas hingga panjangnya rantai distribusi membuat para petani terbelenggu,” kata Veri, dalam keterangannya, Minggu (21/2./2021).

Menurutnya, untuk mengatasi persoalan harga singkong di Lampung yang kerap terjun bebas sebaiknya ada upaya untuk mengaktifkan kembali pabrik tapioca di tingkat perdesaan, agar rantai distribusi yang panjang dapat dipersempit.

Ia pun mendorong pemerintah untuk segera dapat mewujudkan kesejahteraan petani, salah satunya lewat bantuan teknologi.

“Untuk mendorong pemasaran, petani dapat mengiklankan produknya di website dan aplikasi kekinian agar dapat menjangkau pembeli di seluruh Indonesia. Tapi tentu saja. (dbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *