BNNP Lampung Amankan 16 Kg Sabu, Disembunyikan di Batu Nisan dan di Bawah Tower Sutet

MONEVONLINE,COM, Bandar Lampung – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung membutuhkan waktu hingga 14 hari untuk mengungkap jaringan sabu partai besar.

Dari 14 hari itu, BNNP mengamankan lebih dari 16 kilogram (Kg) sabu-sabu dan 8.960 butir ekstasi. Petugas juga meringkus tiga orang tersangka dan memberi hadiah peluru pada kaki masing-masing tersangka.

Kepala BNNP Lampung, Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya mengatakan, belasan kilogram sabu dan ribuan butir pil ekstasi itu diamankan di Dusun Jati Harjo, Desa Gedung Gumanti, Kecamatan Tegineneng Pesawaran, Selasa (21/7/2020). 

“Dari hasil penyelidikan, kami amankan 19 bungkus narkoba yang berisi 16 bungkus sabu dan 3 bungkus pil ekstasi,” jelas I Wayan dalam ekspos kasus, Senin (27/7/2020).

Tiga tersangka yang diringkus antaralain;, Sukirman (28), Eko Riyanto alias Kodok (39) dan Sukoyo alias Renggo (40). Semuanya warga Dusun Jatiharjo Desa Gedung Gumanti kecamatan Tegineneng Pesawaran.

Penggeledahan pertama dilakukan di rumah Eko, dan ditemukan 4 bungkus besar narkotika di pusaran leluhur. “Awalnya kami temukan satu bungkus besar sabu di balik pintu dapur rumah,” terangnya.

Setelah itu dilakukan penggeledahan di sebuah makam yang berada di belakang rumah Eko. 

“Di balik batu nisan makam tersebut kami temukan empat bungkusan besar berisi sabu,” lanjutnya.

Sementara itu tersangka Sukir menyimpan 11 bungkus narkotika jenis sabu di bawah tower sutet di pematang sawah. 

“Hasil pengakuan tersangka Sukir menyimpan narkotika jenis sabu di dalam tanah di ladang tak jauh dari perkampungan tempat tinggalnya,” jelasnya.

Sukir juga ternyata mengaku diperintahkan oleh Eko dan Renggo untuk mengubur sabu tersebut tepat di bawah tower sutet. 

“Petugas kemudian menggali tanah yang dimaksud dan menemukan satu karung pupuk yang mana berisi 11 bungkus sabu dan 3 bungkus pil ekstasi,” ucapnya.

Wayan mengungkapkan, barang haram tersebut dikirim langsung dari Aceh. “Dan rencananya memang akan diedarkan di Lampung,” sebutnya.

“Ketiganya terpaksa ditembak di bagian kakinya masing-masing karena berusaha melawan dan melarikan diri,” tambah Wayan. (kpt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *