MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Di masa pandemi covid-19, sebuah rumah makan di Jalan Abdul Muthalib, Gedung Air, Tanjungkarang Barat, memiliki konsep tidak biasa. Pasalnya, di rumah makan ini, pembeli dapat makan sepuasnya dengan membayar seikhlasnya.
Konsep unik ini baru pertama kali ada di Lampung, menyusul konsep-konsep dapur para dermawan dengan membuka warung makan gratis bagi kaum duafa. Di balik ide kreatif ini, ada sosok Yeni Andriyani, Ketua Yayasan Panti Asuhan Raudatul Aitam.
Ia mengungkapkan, berkat menonton telivisi, dirinya terinspirasi pada sebuah konsep rumah makan serupa di Pulau Jawa. Alhasil terciptalah sebuah inovasi ‘Warung Mimi Yeni’.
Bermodal awal satu juta rupiah di hari pertama, hingga satu bulan beroperasi rumah makan ini tanpa mengeluarkan modal untuk bahan kebutuhan pokok. Padahal meski membayar dengan seikhlasnya, menu makanan yang ditawarkan pun tidak ala kadarnya. Mulai dari sayur mayur, hingga lauk dari udang, telur, hingga ayam goreng juga tersedia.
Yeni yang mengelola panti asuhan di tiga tempat itu pun mengajak masyarakat agar tidak perlu sungkan singgah di rumah makan tersebut. Berapapun nominal yang dimasukan ke dalam kotak amal sebagai pengganti kasir semoga menjadi keberkahan.
“Kalau saya sih sebenarnya berharap itu Ojek dan lainnya bisa mampir di sini. Untuk sekarang memang masih sungkan, padahal kan seiklasnya, dan sekecil apa pun berbagi tetap ada berkahnya,” kata dia, Senin (9/10).
Sementara, salah seorang pengunjung, Agus Priyanto, mengapresiasi ide kreatif yang dicetuskan oleh Yeni. Ia mengungkapkan senang bahwa dengan adanya rumah makan itu dirinya dapat sekaligus bersedekah.
Diketahui panti asuhan yang dikelola oleh Yeni sejak 4 tahun lalu telah berkembang di tiga tempat. Sedikitnya panti asuhan tersebut ditinggali dengan 70 Anak yatim. (adi)