Monevonline.com, Metro – Mahasiswa yang tergabung dalam GMNI bersama Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Kota Metro mendatangi kantor DPRD setempat, pada Kamis 8 September 2022.
Tujuan mereka berdialog; menyampaikan empat tutuntan perihal penolakan kenaikan harga BBM.
Ketua KMHDI Kota Metro, Ketut Wiranto membeberkan tuntutan pertama berkaitan dengan penolakan harga BBM yang naik. Mereka menganggap kenaikan harga BBM subsidi sama dengan penindasan terhadap rakyat menenag ke bawah.
“Kedua, kami meminta Pemerintah Republik Indonesia membeli BBM dari negara produsen minyak termurah agar meringankan beban APBN,” ucapnya dalam dialog tersebut.
Pihaknya juga mendesak Pemerintah RI memberantas mafia minyak dan gas (MIGAS) dari hulu ke hilir. Keempat, mereka mendesak Presiden Republik Indonesia mengevaluasi Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH MIGAS).
“Kami mendesak Presiden RI mengevaluasi BPH MIGAS karena tidak mampu menjalankan fungsi peraturan dan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM, yang membuat pemerintah menaikkan harga BBM,” ujarnya.
Ketua GMNI Kota Metro, Muhammad Dandi mengungkapkan, menurutnya kenaikan BBM bersubsidi dinilai kurang tepat untuk diterapkan saat ini.
“Saat ini kita sama-sama mengetahui masyarakat masih dalam kondisi pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Jelas dan tegas kami menolak kenaikan BBM,” ungkapnya.
Muhammad Dandi menegaskan, pihaknya akan menunggu keputusan pusat dalam waktu sepekan kedepan. Namun jika tidak diindahkan maka pihaknya akan bergerak turun ke jalan bersama massa yang lebih besar.
“Kami selaku yang mewakili suara masyarakat akan melakukan aksi bersama elemen masyarakat yang terdampak setelah waktu yang ditentukan,” bebernya.
Ketua DPRD Kota Metro, Tondi MG Nasution dan Wakil Ketua I DPRD Kota Metro, Basuki menanggapi pernyataan para ketua organinasi tersebut. Ia mengaku telah menerima aspirasi dari para aktivis tersebut dan akan disampaikan ke DPRD Pusat.
“Kita terima aspirasi dari para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi GMNI dan KMHDI dan membawa surat dari mereka setelah audiensi bersama. Kita mendukung keluhan mereka terkait menolak kenaikan BBM artinya segala bentuk aspirasinya akan kita bawa ke pusat karena ini kewenangan dari pusat,” tuturnya.
“Saya mendukung gerakan ini, bicara surat itu menolak soal kenaikan bbm, nanti kita tolak sama-sama. Dan saya akan sampaikan pada eksekutif dan legislatif di pusat,” tutupnya.
(Alfariezie)