Daerah  

Diduga Kelaparan, Kakek Renta Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai

MONEVONLINE.COM, Semaka – Diduga kelaparan dan kelelahan, San Mukri alias Sadi (90) warga pekon Sukajaya kecamatan Semaka kabupaten Tanggamus ditemukan meninggal dunia di pinggir sungai bukit roro ireng pekon setempat Sabtu (10/10) sore.

Kapolsek Semaka Iptu Heri Yulianto saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa benar sekitar pukul 16.00 WIB telah ditemukan sesosok mayat laki-laki di tepi sungai yang berada di pinggir jurang.

“Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Suyono (51) petani warga Pekon Sukajaya yang sedang melintas tidak jauh dari lokasi. Saat iitu saksi mencium bau tidam sedap yang berasal dari pinggir kali,” katanya.

Dia mengatakan, bahwa korban saat ditemukan terbujur kaku dalam kondisi badan miring, tubuhnya hampir membusuk diduga telah meninggal dunia sekitar 4 hingga 5 hari. “Perkiraan itu dihitung dari sejak korban pergi meninggalkan rumah sejak seminggu lalu,” katanya.

Dari ditemukan nya jasad korban katanya, diperkirakan korban kelelahan dan terperosok sekitar 10 meter jauhnya ke arah pinggiran sungai. Pada bagian kepala jenazah juga ditemukan luka lebam diduga kuat akibat terbentur benda keras pada saat korban terperosok.

“Proses evakuasi jenazah tergolong sulit karena medan jalan dan lokasi kejadian berada 4 KM dari pemukiman penduduk, serta jalan yang dilalui sangat terjal berada di pinggiran bukit,” katanya.

Adapun kronologis kejadian berdasarkan penuturan pihak keluarga, pada hari Sabtu, 03 Oktober lalu, korban diketahui meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga. Awalnya keluarga tidak curiga karna dalam kesehariannya korban memang sering berjalan-jalan berkeliling.

Namun anak korban bernama Caswadi mulai bingung dan khawatir karna hingga menjelang sore hari korban belum juga kembali ke rumah, sehingga keluarga dan warga Pekon Sidodadi, Semaka melakukan pencarian namun karna situasi malam serta keterbatasan penerangan akhirnya pencarian dihentikan.

 

Selanjutnya, pencarian dilakukan selama berhari-hari namun belum juga ditemukan tanda-tanda keberadaan korban hingga akhirnya pada Sabtu (10/10) pukul 16.00 wib pihak keluarga mendapatkan informasi tentang penemuan sesosok mayat, sehingga mereka mendatangi lokasi.

“Setelah dipastikan oleh pihak keluarga akhirnya mayat tersebut dapat dikenali dari pakaian yang terakhir dikenakan oleh korban,” jelasnya.

Kapolsek mengaku, sebelum pihaknya menerima informasi kehilangan warga Pekon Sidodadi pada hari Minggu (4/20/20) pagi. Kemudian bersama warga telah berupaya melakukan pencarian, namun selama beberapa hari korban belum juga diketahui tanda-tanda keberadaannya atau belum ditemukan.

Setelah teridentifikasi oleh pihak keluarga, kemudian jenazah di evakuasi secara bertahap, dimulai dari pinggir sungai ke jalan perbukitan, dilanjutkan ke lokasi penjemputan ambulance Puskesmas Semaka diperbatasan Pekon Tugu Papak jarak 4 dari TKP, lalu dibawa ke rumah duka di Pekon Sidodadi.

“Setelah dirumah duka, dilakukan proses pemulasaraan jenazah dan malam ini juga jenazah dimakamkan di TPU Pekon Sidodadi,” ujarnya.

Ditambahkannya, dugaan sementara korban meninggal dunia karna mengalami kelelahan dan kelaparan saat berjalan diatas jalan terjal, sehingga terperosok ke arah sungai. (Wan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *