Monevonline.com, El Nino tahun 2023 diprediksi bakal lebih kering dibandingkan tahun 2022. El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Rudi Hariyanto dari BMKG Radin Inten II mengatakan pada Selasa, 23 Maret 2023. Fenomena El Nino diperkirakan akan terjadi mulai semester II dengan kategori lemah hingga moderat.
“Kita perkirakan musim kemarau tahun ini akan lebih kering dibanding tahun 2022,” katanya.
El Nino tidak dapat dicegah, karena sudah menjadi fenomena tahunan. Hanya, masyarakat mesti menyiapkan diri untuk beradaptasi dengan fenomena tersebut.
Masyarakat diimbau untuk mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran segar yang dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Minum banyak air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan hindari minuman beralkohol dan berkafein karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Hindari aktivitas di luar ruangan saat siang hari. Jika memungkinkan, hindari aktivitas di luar ruangan selama jam-jam terpanas di siang hari. Jika harus keluar, gunakan pakaian yang longgar dan bahan yang menyerap keringat. .
Warga juga bisa menggunakan payung atau topi untuk melindungi diri dari sinar matahari, sunblock untuk melindungi diri dari sinar matahari langsung karena ini akan membantu mencegah kulit terbakar dan kelelahan panas.
(Alfa)