Indonesia Disebut Herd Immunity Covid-19, Ini Kata Kemenkes

MONEVONLINE.COM – Kasus COVID-19 yang menurun drastis di Indonesia diprediksi terjadi karena herd immunity atau kekebalan komunal akibat infeksi alamiah. Sementara, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap ada banyak faktor di luar perkiraan tersebut.

“Banyak faktor, seperti kunci pemutusan rantai penularan atau membatasi penularan, penemuan kasus positif dan memisahkan dari populasi yang sehat,” beber dr Nadia.

dr Nadia menyebut herd immunity lebih bisa diperhitungkan karena cakupan vaksinasi. Sebab, ada estimasi sasaran vaksinasi yang didapat dari standar hasil uji klinis.

“Tapi kalau herd immunity ini didapatkan dari cakupan vaksinasi, karena titer antibodi standar sesuai hasil uji klinis,” sambungnya.

Prediksi dari pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo muncul usai tren penurunan kasus Corona cenderung drastis di tengah laju vaksinasi yang masih rendah. Menurut dia, kekebalan dari populasi yang lebih luas sangat mungkin menekan laju penularan di masyarakat.

Terlebih, saat Indonesia dihadang puncak kasus, jumlah tes COVID-19 dinilai dia masih minim, berada di 200 hingga 300 ribu-an. Sementara para pakar kala itu menargetkan tes COVID-19 bisa diperbanyak hingga 400 ribu tes per hari.

“Kan kita pernah mengalami kasus yang berat ya, meningkat tinggi, itu pun masih banyak yang tidak terdeteksi karena testing kita segitu-segitu saja kan,” jelas Windhu dikutip dari detik.com.

“Dan itu perkiraan saya sudah terjadi kekebalan komunitas yang artinya kekebalan itu sudah ada di komunitas besar sekali jadi turun-turun sendiri, memuncak, tinggi terus terus, tetapi mengalami kematian yang besar, kita kan kasus kematiannya besar kemarin,” beber dia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *