MONEVONLINE.COM – PT Indosat Tbk (ISAT) memperkuat sinyal atas rencana merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia).Aksi korporasi dua perusahaan global, Ooredoo asal Qatar dan CK Hutchison dari Hongkong, lewat mekanisme merger untuk menjalankan bisnis bersama di Indonesia, harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan persoalan baru.
Menurut Direktur Ekskutif ICT Institute, Heru Sutadi, sebuah merger harus melalui fase-fase atau pun mengikuti regulasi yang ada, termasuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
“Artinya, nanti perlu langkah-langkah berikutnya ada KPPU yang mengevaluasi. Jadi, memang masalah monopoli itu menjadi domain KPPU. Nah, apakah merger ini bisa arahnya ke sana atau seperti apa,” katanya, dalam diskusi online ‘Musim Merger dan Akuisisi Operator Telekomunikasi’, Rabu, 3 Februari 2021.
Corporate Secretary Indosat, Kharisman Hudha, mengungkapkan bahwa belum adanya keputusan yang diambil sehingga dinilai masih terlalu dini untuk mendiskusikan kemungkinan dari struktur transaksi dan manfaat yang diperoleh perusahaan atas aksi korporasi tersebut. Meskipun begitu, jika keduanya benar akan merger, hal itu diyakini akan memperkuat posisi perusahaan di industri telekomunikasi Indonesia
“Namun, secara umum, kami yakin bahwa kedua entitas tersebut akan menjadi pemain nomor 2 yang kuat di negara ini dengan keuntungan bagi pelanggan serta industri dan pasar yang lebih luas,” pungkasnya secara tertulis, dilansir pada Rabu, 13 Januari 2021.
Lebih lanjut, Indosat menegaskan bahwa pihaknya mendukung agenda nasional dalam hal digitalisasi dan rencana pemerintah untuk menciptakan masa depan digital.
“Saat ini diskusi masih berlangsung dan belum ada keputusan yang dibuat terkait bagaimana transaksi ini akan berlanjut. Kami tidak dapat memberikan detail informasi atas rencana setelah kombinasi bisnis,” sambungnya lagi.(dbs)
