Muhammad Alfariezie
Monevonline.com, Inilah cerita inspirasi terbaik membangun peradaban yang bermula dari catatan 29 Oktober 2008.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Mardiyanto meresmikan Tulang Bawang Barat sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, memisahkan wilayah dari kabupaten Tulang Bawang.
Pada awal pemerintahan, Tulang Bawang Barat dipimpin Bupati Bachtiar Basri pada 14 November 2011 yang kemudian digantikan Umar Ahmad pada 23 Juni 2014 dan pada tahun 2022, Tubaba dipimpin Pj Bupati Zaidirina.
Sejak saat itu hingga tulisan ini tersiar, bersama para pemimpinnya, Tubaba terus berusaha
menyeimbangkan program kerja pemerintah Republik Indonesia yang menginginkan kemajuan pembangunan, kemandirian usaha rakyat, kemudahan akses ekonomi serta digitalisasi kependudukan.
Keterbukaan ekonomi Tulang Bawang Barat bisa dilihat dari jalur lanjutan jalan Tol Trans Sumatera rute Bakauheni – Terbanggi Besar. Namanya jalur tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang hingga jalur tol Kayu Agung yang memiliki panjang rute 189,2 Kilometer.
Dari keterbukaan akses ini, kita bisa melihat kharismatik kabupaten Tulang Bawang Barat yang identik dengan kemajemukan masyarakat pedesaan. Kita juga bisa melihat pembangunannya yang identik dengan kekayaan warisan khas nusantara.
Kita bisa melihat kejayaan Relief Megow Park. Lalu kita lebih berkesan ketika melihat sejuk nuansa minimalis Islamic Center, Relief Tugu Rato Nago Besanding, miniatur candi Prambanan yang berada dalam Cakat Raya, Bendungan Mulyojadi hingga bangunan klasik bernama Uluan Nughik.
Apakah sebatas itu kekayaan kabupaten ini? Tidak
Tubaba adalah salah satu kabupaten yang asri, damai karena kekayaan alam Indonesia. Daerah ini menjadi salah satu penopang pertanian Lampung sehingga provinsi ini disebut Menteri Pertanian Republik Indonesia sebagai Lokomotif Komoditas sumber daya pangan.
Sekeliling kabupaten ini ada pertanian ubi kayu yang luasnya mencapai 26.000 Hektar, ada persawahan yang luasnya mencapai 11.398 hektar, juga dikelilingi tanaman kebun karet mencapai 32.129 hektar, dan dikelilingi kebun kelapa sawit mencapai 4.100 hektar.
Potensi kemudahan akses jalur tol, kekayaan pembangunan dan potensi alam yang luar biasa itu pun tak disia-siakan Pj. Bupati Tulang Bawang Barat, ibu Zaidirina. Mengemban visi misi pemerintahan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Zairidina pun terus melakukan trobosan dan pengoptimalan program terpusat.
Berkat kerjasama dan kepedulian melayani masyarakat itu jugalah, perlahan tapi pasti Zaidirina dapat mengurangi kelangkaan pupuk yang sering terjadi di Tubaba, menambah akses permodalan, menghapus lemahnya manajemen resiko usaha tani, menghapus kurangnya pemahaman terhadap jaminan sosial kecelakaan kerja serta menghapus kurang terjaminnya pendidikan anak petani berprestasi.
Dedikasi pengabdian bagi kemajuan ekonomi para petani Lampung itu diaplikasikannya juga dalam program Elektronik Kartu Petani Berjaya, program Gubernur Arinal Djunaidi.
Kartu ini bermanfaat untuk kemudahan mendapatkan sarana produksi pertanian, kemudahan akses permodalan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya, juga dapat mempermudah para petani mendapat pembinaan manajemen usaha dan teknologi, pemasaran hasil pertanian, asuransi pertanian dan beasiswa bagi anak petani berprestasi.
Sudah sejak tahun 2020, kabupaten yang mengajarkan kemandirian dan kemajuan masyarakat desa ini memanfaatkan e-KPB.
Suasana khas pedesaan Tubaba mengajarkan kepada ragam kalangan; modernisasi tak melulu meninggalkan kesan tradisional.
Di Tubaba, justru modernisasi memanfaatkan ragam kemajuan perkembangan usaha bagi perekonomian nasional menerapkan potensi pedesaan.
Tercatan pada tahun 2022, Pemkab Tubaba telah menyelaraskan program terbarukan untuk usaha para petani. Penggunaan aplikasi e-KPB sudah berbasis web sehingga pemesanan kolektif dapat dilakukan para kelompok tani. Para petani pun sudah melakukan pembayaran non tunai berkat pembahuran e-KPB.
Pembaharuan e-KPB ini juga menggunakan sistem penghubung layanan tervalidasi Sistem Kependudukan dan Catatan Sipil berbasis Nomor Induk Kependudukan. Selain itu, pembaharuan e-KPB ini juga telah terintegrasi dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Satu Data Indonesia.
Berkat kemajuan teknologi serta keterbukaan ekonomi ini, kurang lebih, transaksi penebusan pupuk bersubsidi telah menyentuh angka dua puluh tiga triliun dua ratus lima puluh satu miliar seratus lima puluh ribu rupiah.
Rinciannya, transaksi untuk pupuk urea sudah menyentuh 5.019.000 kg senilai Rp. 11.292.750.000, Pupuk NPK sebanyak 3.973.000 kg senilai Rp. 9.137.900.000, pupuk Sp36 sebanyak 964.000 kg senilai 2.313.600.000, pupuk Za sebanyak 277.000 kg senilai 470.900.000 dan Pupuk Organik sebanyak 45.000 kg senilai 36.000.000.
Manfaat layanan digitalisasi kemajuan ekonomi kerakyatan ini pun terus berlanjut. Kurang lebih 80 orang anggota Kartu Petani Berjaya usia lanjut menerima asuransi ketanagakerjaan.
Kemajuan lain yang telah dirasakan masyarakat Tubaba adalah program Smart Village. Dari program ini jugalah kita melihat kepedulian seorang pemimpin yang konsisten mengikuti perkembangan dan tantangan zaman demi mengemban amanah mengembangkan potensi desa.
Dengan Smart Village, maka siapa pun dan kapan dun juga di mana pun, mudah untuk melihat perkembangan desa-desa yang ada di Tubaba. Hal ini juga yang bisa mempermudah induk pemerintahan memantau pembangunan hingga kependudukan di tiap desa.
Seperti yang bisa kita lihat melalui website tiyuhcalak.tubaba.go.id. Dari sana kita bisa memantau perkembangan jumlah penduduk, jumlah desa, data pendidikan, kelompok usia hingga golongan darah masyarakatnya.
Begitu juga seperti yang kita lihat dalam website pulungkenca.desa.id. Kita bisa memantau fungsi relevansi teknologi bagi kehidupan.
Dari sana, kepala daerah bisa memantau pergerakan para aparatur desa dalam memanfaatkan dana desa. Dari website ini juga masyarakat bisa memantau langsung apa-apa saja yang telah dibangun aparatur desa untuk kemajuan bersama.
Dengan jalur tolnya, Tubaba mengajarkan kita tentang keterbukaan. Dengan E-KPB-nya, Tubaba mengajarkan kita tentang memberdayakan potensi pertanian dan para petani. Lalu dengan Smart Village juga, kita diajarkan oleh Kabupaten ini tentang bagaimana mengelola desa.
Karena digitalisasi, masyarakat Tubaba tidak perlu khawatir soal bantuan dari pemerintah. Pepatah klasik perihal rejeki tidak akan tertukar akan terealisasi di Kabupaten ini.
Karena tiap bantuan berupa apapun telah ditetapkan pemerintah menggunakan NIK kependudukan. Warga yang menerima bantuan berupa uang, akan ditetapkan melalui data yang terintegrasi dengan Disdukcapil. Begitu juga dengan warga yang akan mendapat bantuan berupa sembako. Jadi, tetap di Tubaba aja.