Kota  

Jembatan Gantung Relawan Lampung Diresmikan

MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Jembatan gantung untuk warga Kampung Kihung Kelurahan Sukarame dua dan warga desa Batu Putuk, Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat, telah diresmikan, Minggu (10/1).

Jembatan Gantung yang dibangun Gabungan Relawan Lampung ini melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan. Dengan diresmikannya jembatan ini, kini warga tak perlu takut terpeleset akibat batuan yang licin ketika menyebrangi sungai. Termasuk anak-anak yang akan berangkat ke sekolah nantinya tak perlu melepas seragam ataupun alas kakinya.

Koordinator Pembangunan Jembatan gantung, Yulius Widaryanto, mengatakan dibangunnya jembatan gantung agar membantu mobilitas warga di Kampung Kihung dan Kampung Batu Putu.  Setidaknya membuat gerak warga lebih cepat, terutama untuk anak anak yang akan akan pergi kesekolah atau warga yang ingin pergi bekerja, tidak lagi seperti dulu.

Jembatan gantung dengan panjang 70 meter dan lebar 1,20 meter yang dibangun mulai 22 desember lalu dengan cara gotong-royong oleh warga kedua kampung serta Gabungan Relawan Lampung, saat ini tegah dikerjakan, setelah mendapat bantuan dana Coorporate Social Responsibility CSR dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang sebesar Rp.103.820.000.

Warga sangat berterima kasih sekali adanya bantuan dana CSR PT (KAI) Divre IV Tanjungkarang sebesar untuk pembangunan Jembatan Gantung di kampung kami, serta usaha yang dilakukan oleh teman teman gabungan relawan lampung, pasalnya sudah berkali kali warga bergotong-royong buat jembatan dengan kayu dan bambu seadanya dan  tidak lama selalu rusak akibat diterjang arus banjir  kencang, jika musim penghujan, Ungkap Suparno Ketua RT 08 kampung Kihung.

Selain warga, ada sejumlah elemen relawan yang ikut terjun dalam pembangunan jembatan gantung untuk melintasi sungai Way Betung dan sungai Kuripan, dari Lampung Outdoor, Vertical Rescue Lampung,  Forum Rescue Lampung, Pendaki Indonesia Lampung Sai, serta kawan kawan dari Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI Lampung).

“Untuk kegiatan sosial seperti ini kita tidak bisa lakukan sendiri, berkolaborasi dan bersinergi satu elemen dengan lainnya sangat penting, kegiatannya pun jadi lebih ringan karena saling berkolabroasi dan support, semuanya ada peran masing-masing,” ungkapnya.

Ia berharap kedepan kolaborasi seperti ini dapat dilaksanakan di tempat lain.“Kami berharap kedepannya kolaborasi dan kegiatan seperti ini bisa dilakukan ditempat lain atau daerah lain, yang layak dibantu ya kita bantu gotong-royong bersama-sama,” kata dia. (Adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *