MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Ketersediaan oksigen di Lampung mulai langka. Belakangan ini masyarakat mulai memburu oksigen untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri.
Wakil Direktur Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Abul Moeloek (RSUDAM), dr. Mars Dwi Tjahjo, mengungkapkan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RS setempat dipenuhi pasien yang mencari ketersediaan oksigen.
Kondisi ini memang terjadi di beberapa rumah sakit. Menurutnya banyak rumah sakit yang belum mendapatkan oksigen.
“Jadi rumah sakit di luar banyak yang butuh oksigen, sehingga diarahkan ke sini. Kejadian ini pertama kali karena mungkin beberapa hari ini, seperti RS Urip, oksigennya kurang. Dari Minggu mereka nggak ada oksigen, baru hari ini mereka dapat,” ungkapnya, Rabu (7/7).
Kebutuhan oksigen ini berdampingan dengan gejala yang dialami pasien, yakni sesak napas.
Dalam kelangkaan oksigen ini, juga sempat memicu keributan. Salah satunya yang terjadi di Puskesmas Kedaton, warga memaksa membawa tabung oksigen untuk dibawa ke rumahnya.
Peristiwa serupa kembali terjadi ketika seorang pria mengamuk minta tabung oksigen di Puskesmas Sukamaju, Sukamaju, Telukbetung Timur, Kota Bandarlampung, Rabu (7/7/2021), pukul 01.00 WIB dini har.
Seseorang mengabadikan peristiwa keributan tersebut pakai ponsel genggamnya. Aparat kepolisian berusaha menenangkan pria yang terus menutut tabung gas sambil marah-marah.
Berdasarkan data yang dihimpun, gambaran harga tabung oksigen lengkap dengan regulator dibanderol Rp2.250.000. Sedangkan untuk isi ulang harganya telah naik 300 persen, dari Rp30 ribu menjadi Rp100 ribu.
Namun akibat kelangkaan ini, jika ada pun isi ulang oksigen ukuran 1 m3 dibanderol dengan harga Rp30 ribu, sedangkan tabung oksigen Rp1150.000 belum termasuk regulator. Harga regulator terpisah Rp450 ribu. (DBS)