Monevonline.com, Bandar Lampung — Dinas pendidikan Provinsi Lampung dikabarkan tidak pernah mengadakan forum diskusi bersama pihak SMA dan SMK swasta dalam menentukan kebijakan, Selasa (30/9/2022).
Kepala SMK Penerbangan Raden Intan, sekaligus Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta Suprihatin mengatakan, penerimaan peserta didik baru sekolah swasta merosot. Karena itu, beberapa sekolah sampai gulung tikar.
“Belum ada forum diskusi yang diselenggaraan Dinas Pendidikan untuk mengatur regulasi persaingan antar sekolah negeri dan swasta, padahal kami juga ingin berkembang dan bersaing serta menyejahterakan para guru,” kata Suprihatin.
Harapannya, ada manajemen pendidikan yang baik, sehingga regulasi pemerintah tidak berat sebelah.
Bantuan yang didapat sekolah swasta tak sebanding dengan sekolah negeri. Padahal menelisik sejarah, sekolah pertama di Indonesia yakni Taman Siswa (swasta).
Dia telah mengeluhkan hal ini kepada Komisi V DPRD Provinsi Lampung. Namun saat ini, sekolah swasta masih keteteran menyejahteraka para guru akibat. Apalagi, kebijakan baru ada penambahahn kuota untuk sekolah negeri sehingga mengurangi potensi penerimaan siswa baru untuk sekolah swasta.
“Dari segi aturan kita disamakan dengan negeri, tapi dari bantuan jauh berbeda,” ujarnya.
Akan tetapi karena terkendala waktu, Monev belum bisa melakukan konfirmasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dan anggota Komisi V DPRD Lampung.
Suprihatin berharap, persaingan kualitas pendidikan antara swasta dan negeri ditopan regulasi yang seimbang, baik administrasi mau pun bantuan.
(Okta/Vian).