Opini  

Konten Kreator Pilar Utama Transformasi Industri Kreatif

Tiga pilar itu adalah yang utama dalam membangun edukasi publik. Sebab dari konten, masyarakat telah diberikan pengalaman, pembelajaran dan pemahanan yang lebih karena audio dan visual.

Muhammad Alfariezie

Monevonline.com, Satu power penting dalam edukasi di tahun 2023 ini adalah teknologi, internet dan kreator. Teknologi berarti alat perekaman audio visual— internet berarti media sosial hingga website— dan kreator adalah mereka yang membuat konten-konten siap publikasi.

Tiga pilar itu adalah yang utama dalam membangun edukasi publik. Sebab dari konten, masyarakat telah diberikan pengalaman, pembelajaran dan pemahanan yang lebih karena audio dan visual.

Itulah mungkin alasan mengapa beberapa toko buku menutup lapak. Sebut saja yang terbaru toko buku Gunung Agung.

Rano Karno yang seorang intelektual, pekerja seni, penulis skenario pun berpendapat, sebentar lagi bukan tidak mungkin Gramedia ikut menyusul beberapa lapak buku gulung tikar.

Akan tetapi bukan berarti buku menjadi tertinggal, karena buku memiliki peran penting sebagai perencana konten dan yang tak kalah juga adalah sebagai sumber dokumentasi. Hanya, perkembangan teknologi kian mendorong praktisi industri kreatif yang di dalamnya juga adalah penulis, agar dapat bertransformasi sebagai pencipta konten.

Contohnya Ruang guru yang telah melakukan transformasi digitalisasi. Namun terlalu ekslusif karena menggunakan website sendiri. Padahal website tersebut kalah populer dengan media sosial yang ada dan kalah populer dengan youtube.

Banyak media sosial yang memberi penghasilan kepada konten kreator. Youtube sendiri telah memberlakukan channel berlangganan yang mengharuskan para penggemar untuk membayar biaya administrasi pabila hendak menonton tayangannya.

Mengapa tidak para praktisi industri kreatif dalam bidang edukasi melakukan itu? Coach Justin seorang pundit sepakbola telah menerapkannya, bahkan dia agak ekstrem, yakni melarang dan bakal menghapus akun media sosial yang menyebar video berlangganannya.

Coach Justin telah mendapat iklan dan beberapa keuntungan endorsment dari channel youtube-nya dan ia juga sudah menerima penghasilan dari caranya menerapkan channel berlangganan.

Ini berarti, perkembangan teknologi, internet dan kreator adalah peluang sekaligus tantangan bagi praktisi industri edukatif agar selalu memberi pemahaman bagi masyarakat.

Masyarakat saat ini masih berkeinginan untuk belajar memahami segala perkembangan ilmu pengetahuan, meski tidak melulu sumbernya membaca buku. Oleh karena itu penting bagi praktisi industri edukatif untuk memiliki orang-orang yang ahli atau mereka yang akrab disebut sebagai konten kreator.

Siapa saja mereka yang ahli itu? Mereka adalah—

Pertama juru kamera, lighting hingga tata ruang dan rias. Kedua, perencana program atau akrab disebut scribt writter, ketiga adalah marketing spesial digital untuk melakukan analisa perkembangan viewers dan algloritma internet, kemudian terakhir adalah tokoh utama yang bakal berbicara kepada khalayar, atau para tokoh untuk menjalankan skenario edukatif.

Dengan beberapa pilar utama konten kreator itu, praktisi industri edukatif, baik pendidikan mau pun ilmu pengetahuan bisa merancang konten sedemikian rupa dan sedemikian menarik. Tinggal bagaimana tahap para kreator itu untuk melakukan produksi masif sebagaimana industri.

Suka tak suka dan mau tak mau, perkembangan industri telah merubah cara manusia menikmati hidup. Dulu, para intelektual hingga pekerja harian lepas bisa menikmati sajian berita di pagi hari karena koran, majalah hingga tabloid sambil mengirup kopi.

Sekarang? Rasanya tidak ketinggalan zaman, hanya saja agak berlebihan untuk menikmati sajian informasi tanpa mengedepankan handpone pintar yang besarnya tak lebih dari sejengkal jari. Karena itu—

Banyak para penulis buku yang beralih menggunakan platform digital seperti youtube untuk mentransformasikan pemikirannya di dalam buku kemudian menjadi sajian digital.

Mereka bisa menerapkan adegan per adegan, tapi ada juga menggunakan gaya stand up, gaya guru mengajar menggunakan papan tulis, gaya santai sambil menikmati udara segar atau tata interior yang khas, dan yang tak kalah mereka juga menggunakan fitur grafik untuk lebih menarik minat penonton. Atau seorang novelis—

yang membacakan langsung kisah-kisah romance-nya, kisah-kisah tragedinya mau pun komedinya.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *