MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama jajaran Kementrian Dalam Negeri dan Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI,
Kementrian Desa dan PDTT melakukan launching Program Smart Village Provinsi Lampung, di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Kamis (25/3/2021).
Hadir mewakili Menteri Dalam Negeri RI yaitu Staf Ahli Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro dan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Suprapedi.
Launching ini dibarengi dengan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2021.
Launching juga dilakukan secara virtual meeting melalui aplikasi zoom meeting.
Sebelum pelaksanaan launching, Gubernur Arinal beserta rombongan meninjau stand program smart village dari beberapa kabupaten seperti Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Timur, dan Kabupaten Pringsewu.
Kemudian dilanjutkan dengan demo pelaksanaan program smart village dari Kabupaten Pesawaran (administrasi pelayanan desa), Kabupaten Tulang Bawang Barat (administrasi pelayanan desa seperti program bantuan pemerintah, teknologi Informasi dan lain-lain), dan Kabupaten Pringsewu (pemilihan kepala desa menggunakan e-voting).
Dalam sambutannya, Gubernur Arinal menjelaskan bahwa program Smart Village Provinsi Lampung dalam rangka mendukung Nawacita Ketiga Presiden RI, Joko Widodo, yaitu; Membangun Indonesia Dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa Dalam Kerangka Negara Kesatuan.
Seperti diketahui, dari sudut pandang kewilayahan, 91 persen wilayah Indonesia secara administratif berada di desa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembangunan desa mempunyai arti penting dan strategis dalam kaitan pembangunan nasional.
“Program Smart Village Provinsi Lampung sama dengan Desa Cerdas Berbasis Digital yang fokus pada Desa, melalui gerakan kesadaran sosial dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan melibatkan semua stakeholders serta terintegrasi dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi,” jelas Gubernur Arinal.
Tujuan program ini yaitu optimalisasi potensi Desa di Provinsi Lampung agar menjadi salah satu kekuatan Sosial-Ekonomi. Adapun fokus kegiatan pada Layanan Administrasi Pemerintahan Desa; Layanan Administrasi Kependudukan; Pemberdayaan Ekonomi, dan Peningkatan Kapasitas Aparatur.
Gubernur Arinal menerangkan bahwa sampai dengan awal Tahun 2021, dari 2.435 desa yang ada di Provinsi Lampung, terdapat 780 desa yang telah menggunakan sistem Smart Village, meliputi 130 desa sebagai sasaran yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Lampung dan 650 desa atas inisiatif desa secara mandiri.
Untuk mencapai keberhasilan Program Smart Village, Pemprov Lampung telah melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya melalui program perhutanan sosial, dimana 42 desa penyangga hutan Taman Hutan Raya (Tahura) di kabupaten Pesawaran dapat memanfaatkan hasil hutan diluar kayu, seperti kemiri, aren, durian, dan sebagai bentuk kepedulian desa terhadap kelestarian hutan.
Gubernur Arinal mengharapkan dukungan terutama Pemerintah Pusat dalam implementasi program Smart Village, seperti Diklat Peningkatan Kapasitas Aparatur seperti tentang Keuangan Desa, BUMDES, Teknologi Informasi dan lain-lain. Pengembangan menu-menu dalam aplikasi smart village Penyediaan infrastruktur jaringan untuk daerah- daerah blank spot.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Arinal mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah mendukung program smart village Provinsi Lampung.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro mengapresiasi kerja keras dan prestasi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
“Hari ini kita melihat karya-karya besar, yang mana semua bersinergi untuk membangun desa pintar, desa cerdas,” jelas Suhajar.(rls)