Opini  

Marwah Politik Tanah Air

Partai-partai itu tidak lagi mengedepankan intelektualitas para kandidat anggota dewan, yang padahal bakal membawa nasib masyarakat.

Muhammad Alfariezie

Monevonline.com, Sistem pemilu proporsional tertutup dapat mengembalikan marwah politik di tanah air. Sebab, banyak partai politik masa kini hanya mementingkan popularitas calon legislatif demi memenangkan perolehan kursi.

Partai-partai itu tidak lagi mengedepankan intelektualitas para kandidat anggota dewan, yang padahal bakal membawa nasib masyarakat.

Dengan sistem proporsional terbuka, artis-artis yang telah secara nyata dan gamblang bolak-balik keluar masuk penjara karena kasus pencabulan dan penyalahgunaan narkoba bisa melenggang bebas duduk sebagai legislator. Lalu—

Dengan sistem proporsional terbuka, artis-artis yang kerap mengumbar ketakjelasan dan absurditas hiburan tanpa kontrol dan tak bermakna—

Bisa mudah mendapat nomor urut maju dalam kontestasi pemilu dan kalau menang bakal duduk juga sebagai legislator yang membawa kepentingan orang banyak.

Waduh bagaimana ke depan negara ini andai kader-kader yang telah dididik ideologi pancasilanya, yang telah dibekali intelektualitasnya, yang telah dididik mobilitasnya untuk kepentingan rakyat mesti bersaing dengan mohon maaf –

Mereka yang jelas dan nyata telah melanggar norma-norma di dalam masyarakat namun karena popularitas dan modal dapat meraih simpati masyarakat kemudian duduk mewakili rakyat yang secara hukum belum pernah terkena pidana?

Di sinilah kita mesti melihat baiknya sistem proporsional tertutup. Dengan sistem itu, harapannya partai benar-benar mengedepankan kader-kader terbaik yang telah dididik untuk membawa kepentingan masyarakat.

Lagi pula, tidak main-main untuk menjadi seorang legislator. Jalannya ekonomi kesejahteraan dan keadilan ada di tangan mereka. Begitu juga perbaikan kualitas hidup dan lingkungan.

Jadi, dengan sistem proporsional tertutup ini, partai-partai diharapkan menyiapkan calon legislatif dari kader-kader terbaik, bukan dari kalangan selebritas yang mengandalkan popularitas tanpa pemikiran bernas.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *