MONEVONLINE.COM, Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengigatkan calon kepala daerah yang diusung partainya untuk selalu mawas diri.
Peringatan itu dikatakan Megawati saat memberikan pembekalan kepada calon kepala daerah yang mengikuti sekolah partai.
Awalnya, Megawati membicarakan beberapa kalangan PDIP ada yang terjerat kasus korupsi di KPK. Padahal KPK didirikan oleh Megawati dengan harapan kadernya disiplin, tapi ternyata banyak elite yang terseret kasus korupsi di KPK.
“Saya sangat sedih kalau melihat dari kalangan PDI itu ada yang diambil oleh KPK. KPK itu saya yang buat loh, jangan lupa loh, kalau ndak percaya, lihat pembentukan KPK. MK saya buat, KPK saya buat, untuk apa? Untuk mendisiplinkan kita, kalangan pemimpin dan rakyat. Tetapi kan kebanyakan mana ada rakyat yang bisa korupsi, yang korupsi pasti kalangan elite,” katanya.
Menurut Megawati, seorang pemimpin harus berhati-hati akan tugasnya dan tidak lupa diri. Dia pun mengatakan, jika ada kepala daerah yang lupa diri sampai terlibat kasus korupsi, dipastikan akan masuk KPK.
“Kalau pemimpinnya hanya mau jadi bupati, wali kota, setelah itu lupa, lupa diri, yang ada nanti masuk KPK, masuk KPK,” tegasnya.
Megawati mengatakan saat ini sistem keuangan Indonesia, baik di pusat maupun daerah, sudah tersistem dengan baik. Karena itu, dia mewanti-wanti calon kepala daerah PDIP agar berpikir jernih sebelum bertindak.
“Keuangan kita itu sudah terkontrol dengan baik, ada BPK, ada BPKP, ada OJK apalagi. Bagaimana ya, kalian masih mau main? Coba pikir. Ini nanti dari kader nanti kalau sudah yang kader yang baru masuk mungkin terkaget-kaget dengar saya ngomong seperti ini,” katanya.
“Jadi maksud saya, please, dedikasikan seluruh pikiran dan nuranimu bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalau ndak mengerti, tanya kepada yang mengerti. Jangan sok aksi. Itu yang saya bilang, kalau aksi-aksian, jangan berharap untuk kedua kalinya (maju dua periode), tidak pernah saya berikan. Sudah saya bilang ganti, ganti, ganti, masih banyak orang yang mau jadi (kepala daerah) kok,” tegasnya. (dtc)