MONEVONLINE.COM, Lampung Timur – Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo siap mendukung Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memajukan Sektor Perikanan di Provinsi Lampung.
Menteri Edhy menilai potensi Sektor Perikanan Lampung luar biasa. Gubernur Arinal sendiri menjelaskan meski di tengah pandemi Covid-19, volume ekspor perikanan Lampung semester pertama 2020 sebesar 8.492,5 ton naik 18% dibandingkan semester pertama tahun 2019.
Dukungan Menteri Edhy Prabowo disampaikan dalam kunjungan di Pelabuhan Perikanan Pantai dan TPI di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Minggu (19/7/2020).
“Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Gubernur yang memang selalu luar biasa. Kami siap membangun sektor perikanan di wilayah Lampung. Tugas Menteri melayani rakyat, kami siap membangun Lampung,” ujar Menteri Edhy.
Sebelumnya, Gubernur Arinal bersama Menteri Edhy Prabowo mengunjungi lokasi panen udang di tambak binaan CP Prima. Lalu dilanjutkan penanaman mangrove di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai dan berdialog dengan masyarakat.
Hadir pula Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari.
Menteri Edhy menilai Provinsi Lampung memiliki pelabuhan perikanan pantai yang luar biasa. “Saya melihat langsung Kabupaten Lampung Timur dengan pelabuhan perikanan pantainya yang sangat luar biasa. Pelabuhan ini layak untuk ditingkatkan dan diperbesar,” katanya.
Untuk itu, Edhy juga akan membangun komunikasi dengan Kementerian PUPR terkait dengan infrastruktur jalan yang ada di pelabuhan tersebut.
“Kita akan komunikasikan kepada Kementerian PUPR terkait infrastruktur jalannya, apalagi Bapak Gubernur sudah hadir langsung,” ujarnya.
Edhy menyebutkan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan selalu hadir bersama-sama masyarakat.
“Masalah nelayan, fasilitas apa pun yang disini, saya minta kepada Dirjen tolong dilihat apa yang bisa kita perbuat,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan Lampung sendiri memiliki potensi kelautan perikanan yang cukup besar.
“Produksi perikanan tahun 2019 sebesar 338 ribu ton dimana produksi perikanan tangkap 157 ribu ton dan perikanan budidaya 181 ribu ton,” ujar Gubernur Arinal.
Meski di tengah pandemi covid-19, volume ekspor perikanan Lampung semester pertama 2020 sebesar 8.492,5 ton naik 18% dibandingkan semester pertama tahun 2019.
“Untuk komoditas rajungan, Lampung memiliki kebijakan pengelolaan berkelanjutan bekerja sama dengan NGO nasional dan internasional (Starling, CTC,EDF) dengan lokasi Kabupaten Lampung Timur, Tulang Bawang dan Lampung Tengah. Rajungan Lampung menyumbang 10-15 % volume ekspor nasional dengan nilai ekspor Rp.490 milyar/tahun,” katanya.
Arinal menyebutkan Provinsi Lampung juga telah memiliki PERDA nomor 01 tahun 2018 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil (RZWP3K). “Lampung merupakan Provinsi yang pertama di Sumatera dan ke delapan di Indonesia yang memiliki Perda RZWP3K,” ujarnya.
Arinal juga menjelaskan adanya program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang memberi kemudahan kepada para petani termasuk nelayan.
“Insya Allah pada Oktober 2020 kita akan launching KPB termasuk petani nelayan,” katanya.
Arinal meminta kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam berusaha dengan tetap menjaga keberlanjutan sumberdaya kelautan dan perikanan.
“Jagalah mangrove kita, saya sangat berharap ini bisa dipertahankan oleh masyarakat karena ikan juga tergantung fungsi dari pada magrove itu sendiri,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal menyerahkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo berupa sertifikat lahan hibah Pemerintah Provinsi Lampung seluas 12 Ha untuk pembangunan Kampus Politeknik Kelautan Perikanan Lampung di Kota Agung, Kabupaten Tanggamus.(red)