MONEVONLINE.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Jawa Tengah mengunjungi Sentra Pengolahan Ikan Asap, Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Saat berdialog dengan pelaku usaha di sana, Menteri Trenggono menyampaikan harapannya agar sentra pengasapan di Demak ini bisa menjadi pusat ekonomi kerakyatan.
“Para pengolah ikan asap di sini harus difasilitasi oleh Pemerintah, disediakan sarananya, lalu kemudian masyarakat pengolah ikan yang ada di dalamnya bisa memanfaatkannya, semua disusun agar rapi, terdaftar, saya berharap sentra pengasapan ini bisa terbentuk menjadi sebuah pusat ekonomi kerakyatan di Demak,” ujar Menteri Trenggono, Kamis (29/4/2021).
Menteri Trenggono menekankan pentingnya menjaga lokasi pengasapan tetap bersih untuk meningkatkan kualitas dan menambah nilai jual produk. Penataan juga perlu supaya asap yang dihasilkan tidak mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar sentra.
“Nah saya tadi minta sama Pak Dirjen Budidaya sama Ibu Dirjen PDSPKP yang diwakili Bu Trisna ini untuk supaya bisa lebih higienis lagi,” ujar Menteri Trenggono.
Dia juga menekankan bahwa kedatangannya ke sentra pengasapan untuk melihat langsung aktivitas pelaku usaha di sentra ikan asap. Dia ingin menyerap aspirasi secara langsung sehingga kebijakan maupun program yang dibuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke depannya tepat sasaran.
“Itu misi utamanya, paling penting bagaimana ekonomi masyarakat bisa bergerak, apalagi di masa pandemi seperti saat ini,” jelasnya.
Rata-rata jumlah produksi di sentra pengasapan tersebut mencapai 263 kg/hari per kios. Terdapat 76 unit pengolahan ikan asap dengan kebutuhan bahan baku sekitar 20 ton per per hari. Bahan baku yang digunakan diantaranya ikan manyung, tongkol, pari, lele yang berasal dari nelayan setempat dan pemasok dari Jakarta, Jabar dan Jatim.
Berdasarkan informasi dari para pengolah, sentra pengasapan ini mampu memproduksi ikan asap manyung mulai 10 hingga 15 ton, sedangkan untuk ikan tongkol, pari dan lain-lain sekitar 5-10 ton per hari. Total sentra pengasapan ikan ini mampu memproduksi 20-25 ton ikan asap/hari.
Harga ikan yang dijual cukup bervariasi, mulai dari Rp15 ribu sampai Rp25 ribu per ikan asap. Pemasaran ikan asap ini sudah menjangkau ke berbagai pasar di daerah seperti Yogyakarta, Jakarta hingga Kalimantan. Sementara, di wilayah Jawa Tengah, hampir 80% Kabupaten mengambil bahan ikan asap di Desa Wonosari.
Terdapat sekitar 300 orang yang menggantungkan hidup dari aktivitas pengasapan ikan ini.
Terkait pemasaran dan transaksi jual beli dilakukan oleh masing-masing pengolah, yaitu pembeli langsung datang ke kios pengolah lalu bertransaksi. Masing-masing pengolah umumnya sudah memiliki pelanggan tetap.
Disamping itu, Sentra Pengolahan Ikan Asap di Demak sedang dalam tahapan penambahan cold storage dengan daya tampung 20 ton yang berasal dari swadaya pengelola sentra pengolahan ikan asap. Hal ini dilakukan untuk melengkapi fasilitas sentra agar para pengolah semakin mudah dan nyaman dalam melakukan transaksi jual beli ikan asap. (rls/red)