Pameran Tunggal Giovanni “Aleination” di TAN Artspace Taja Puluhan Karya Lukisan Terbarunya

Pameran yang menaja 21 lukisan terbaru karya Giovanni dibuka pengamat seni rupa Christian Heru Cahyo Saputro, Minggu (28/05/2023) berlangsung marak.

Monevonline.com, Semarang – Pameran tunggal ketiga pelukis Giovanni Susanto bertajuk : “Aleination” digelar di Tan rtspace, Jalan Papandayan 11, Gajahmungkur, Semarang berlangsung dari 28 Mei – 9 Juni 2023.

Pameran yang menaja 21 lukisan terbaru karya Giovanni dibuka pengamat seni rupa Christian Heru Cahyo Saputro, Minggu (28/05/2023) berlangsung marak.

Owner Tan Artspace Dony Hendro Wibowo menyambut baik dan mengapresiasi pameran yang digelar Giovanni. “Saya sangat berterimakasih TAN Artspace menjadi plihan mas Giovanni untuk menggelar pameran tunggalnya yang ketiga ini. Mudah-mudahan banyak yang mengapresiasi dan megoleksi,” ujar Dony yang juga Ketua Kolcai Chapter Semarang.

Sementara itru, Gio pada kesempatan itu, mengatakan, pameran Alenation ini merupakan kelanjutan dari seri pameran tunggalnya yang lalu. “Pameran saya tema-temanya berkaitan. Sebelumnya

Breaking Heart”, kemudian “Langkah Kecil” dan kini bertajuk “Alenation”. Pameran tunggal ketiga “Alenation” punya makna keterasingan, ibarat dirinya melangkah sendiri dalam menjalani kehidupan dan menyuntuki dunia seni rupa, ” ujar Gio sapaan akrab perupa yang humble ini.

Tajuk “Alienation” diangkat jadi judul pameran ide gagasannya muncul dari pengalaman pribadinya. Gio dalam panggung kehidupan dihadapkan banyak persoalan yang membuat suasana batinnya terasing alias merasa sendiri. “Saya salurkan kegalauan dan keterasingan menjadi karya lukisan di atas kanvas. Jadi keterasingan justru jadi pemantik semangat untuk terus berkarya. Ada energy positof yang membuat saya bersemangat berkarya dan kemudian berpameran<’ terang Gio.

Saya belajar menerima ketidaksempurnaannya dan menjadikan pembeda. Saya menyadari penolakan atas dirinya karena ketidaksempurnaan yang dimilikinya. Saya tidak pernah berpikir muluk-muluk ingin mengubah dunia. Tetapi ingin mengubah dirinya dengan langkah-langkah pastinya di jalan sunyi keterasingan dengan menghadirkan karya visual yang berbeda,” sambung Gio.

.Karya-karya Gio banyak yang lahir dari keikhlasannya dari menerima ketidaksempurnaan yang akan menjadi pembeda, karena seakan-akan terlihat aneh dan tidak lazim.

Sementara itu,pengamat Christian Saputro, melihat Gio sebagai pelukis sudah memiliki karakater dengan idiom bahasa visual alam fantas. Gio memiliki figur-figur yang dijadikan simbolnya . Banyak orang yang mengatakan kalau Gio mengugemi saliran surealisme.

Gio melukis dalam langgam surealisme, tetapi aliran yang diusungnya agak beda dari pelukis penekun aliran yang sama. Gio sendiri tak pernah mempersoalkannya,” pungkas Christian dalam pengantarnya.

(Alfa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *