MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota Bandarlampung terus berupaya menekan angka stunting. Setidaknya berdasarkan data dinas kesehatan setempat angka stunting menurun sejak beberapa tahun terakhir.
Tahun 2020 menyebutkan prevalensi stunting pada anak bawah dua tahun sepanjang 2016-2019 mengalami penurunan. Di 2016 (21.20), 2017 (23.80), 2018 (26.38), 2019 (6.1) persen.
Dari 20 kecamatan dan 126 kelurahan se-Kota Bandarlampung, terdapat 11 kelurahan yang tersebar di 4 kecamatan sebagai Lokus Stunting Tahun 2021 dengan jumlah anak stunting 734 jiwa.
Pemerintah Kota Bandarlampung menggelar Rembuk Stunting di Ruang Tapis, Selasa (4/5), untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting di wilayah setempat.
“Pengarahan kita berikan kepada ibu-ibu hamil untuk mencegah jangan sampai terjadi lagi, anak sehat ibu juga sehat,” kata Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana.
Dirinya meminta agar ibu hamil untuk selalu dipantau dengan layanan gratis. Ia juga mengapresiasi peran ibu hamil yang senantiasa datang kepuskesmas untuk turut membantu menekan angka stunting sejak dini.
“Ini (kerja) luar biasanya Dinas Kesehatan dan Puskesmas, pusat dan OPD yang tupoksinya berjalan lancar,” ujarnya. (*)