Pemprov Lampung Jaga Inflasi pada Ramadan dan Idulfitri 2023

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi saat ditemui usai menghadiri rapat penanganan inflasi di Kantor Diskominfo Provinsi Lampung, Selasa, 4 April 2023.

Monevonline.com, Bandar Lampung — Pemerintah Provinsi Lampung mengupayakan menjaga angka inflasi agar terkendali, khususnya pada komoditas bahan pangan selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 2023. Sebab dalam perayaan hari besar keagamaan, jumlah konsumsi bahan pangan ikut mengalami peningkatan.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi mengatakan, pihaknya berupaya agar inflasi tidak mengalami peningkatan. Salah satunya dengan menjaga stabilitas serta ketersediaan sejumlah kebutuhan pokok strategis.

Angka inflasi terus kita jaga dengan memastikan stabilitas harga dan juga stok pangan. Semoga angkanya bisa dibawah 5 persen, dibawah angka nasional yaitu 5,47 persen untuk yoy dan 0,18 persen untuk mtm-nya,” kata dia.

Ia menjelaskan pada tingkat inflasi month to month (mtm) pada Maret 2023 sebesar 0,04 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) pada Maret 2023 sebesar 1,02 persen.

Nilai inflasi bulan Maret turun untuk mtm-nya 0,04 persen dan ini lebih rendah dari angka nasional. Sementara untuk inflasi tahun kalender sendiri secara kumulatif masih terkendali, per triwulan tercatat baru satu persen saja,” kata Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangam dan Hortikultura itu.

Dia menjelaskan menjelang Lebaran kali ini, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan guna memastikan kebutuhan bahan pokok strategis serta moda transportasi yang akan digunakan oleh para pemudik dalam kondisi aman.

Pemprov Lampung sudah rapat bersama stakeholder terkait bahas persiapan hari raya dan semua sudah siap termasuk penyeberangan, pangan, energi seperti gas dan BBM. Semoga tidak ada kejadian luar biasa yang mengganggu perayaan Lebaran,” kata dia.

Operasi Pasar Bahan Pokok
Adapun langkah strategis lain dengan melaksanakan operasi pasar yang dilakukan oleh Pemprov Lampung serta kabupaten/kota akan terus dilakukan guna menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok.

Operasi pasar masih terus berlanjut dan ini kita gerakan semua dengan kabupaten/kota. Ini sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat. Nanti apa yang terjadi kenaikan harga dipasaran itu yang akan kita lakukan dalam operasi pasar,” jelasnya.

Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat, pada Maret 2023, terjadi inflasi years on years (yoy) untuk gabungan dua kota di Lampung sebesar 5,59 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi sebesar 14,14 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *