Monevonline.com, Covid-19 yang melanda Indonesia selama kurang lebih 2 tahun mengakibatkan sebagian karyawan swasta kehilangan pekerjaan. Pemerintah Provinsi bersama kota dan kabupaten terus melakukan stimulus ekonomi kerakyatan, yakni UMKM.
Pengamat Ekonomi Lampung, Asrian Hendi Caya mengatakan pada Jumat, 27 Agustus 2022. Pandami telah menginspirasi masyarakat dan pemerintah mencari alternatif usaha yang dapat menopang kehidupan.
“Pilihan UMKM karena modalnya tidak terlalu besar dan tidak memerlukan keterampilan khusus, juga tempat khusus macam ruko, toko atau kios,” kata Asrian.
Sejak 2021, UMKM di Lampung membludak. Pertumbuhannya ditopang mode transportasi online dan media sosial. Kemudahan ini merangsang pertumbuhan transaksi jual beli makanan dan minuman hingga jasa, terlebih pada masa PPKM.
Peluang pertumbuhan ekonomi ini dilihat pemerintah, hingga menggelontorkan program pinjaman tanpa bunga, bantuan alat dan mesin hingga penyediaan lapak usaha untuk pengusaha pemula.
Kebijakan komponen dalam negeri pemerintah juga terus mendorong pemulihan ekonomi sektor UMKM. Bahkan melalui dinas perpustakaan dan kearsipan, pemerintah menerapkan program inklusi sosial untuk membantu masyarakat menciptakan produk siap jual.
Pemerintah juga menjembatani praktisi usaha dengan e-commerce. Selain itu, menggandeng perusahaan-perusahaan untuk memberi pelatihan serta pembinaan terhadap warga yang ingin berwirausaha.
“Pemerintah telah mendukung UMKM untuk pemulihan ekonomi. Bahkan dalam kebijakan komponen dalam negeri maka akses UMKM pada belanja pemerintah baik pusat mau pun daerah kian meningkat,” jelas Asrian.
Monev berkesempatan berbincang dengan Tika, Owner Monga Coffe. Kegigihannya melalui Fase kondisi ekonomi tersulit sejak Pandemi pun berbuah manis.
Kegigihannya mengikuti pelatihan dari pemkot Bandar Lampung mengantarkannya sebagai pelopor Croffle pertama di Bandar Lampung. Ia menjajakan roti Croffle untuk masyarakat Lampung sejak awal 2021.
“Saya sangat merasakan ramainya antusias dari masyarakat Lampung yang menyukai croffle, ditambah fenomena artis Korea BTS yang live dalam Instagramnya saat sedang memakan croffle. Itu membuat kaum milenial beramai-ramai mendatangi Monga Croffle,” ungkap Tika, Jumat (26/8/2022).
Strategi mengikuti trend atau memanfaatkan fenomena popularitas seseorang dalam mengenalkan produk menjadi salah satu keuntungan bagi pengusaha, baik mikro mau pun makro. Hal ini menjawab penuturan Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UKM Bandar Lampung, Noviana pada 18 Agustus 2022, tentang kesulitan praktisi UMKM melakukan branding produk.
Selain itu, Noviana juga mengungkapkan, pihaknya belum menyediakan centra UMKM, kendati telah menggelar pameran dan melakukan pelatihan serta pembinaan terhadap pengusaha pemula.
Pengamat ekonomi Lampung Asrian menjelaskan, pusat transaksi jual beli produk UMKM tidak harus dalam satu tempat. Peletakan sentra-sentra di berbagai lokasi justru lebih memudahkan konsumen.
“Kalau dipusatkan, nanti malah UMKM tertentu saja yang bisa berjualan,” jelasnya.
Terakhir, UMKM harus dipermudah mengurus perizinan dan sertifikasi produk agar bisa masuk retail modern.
(Alfariezie)