Daerah  

Sakit Hernia, Ngadiman Meninggal di sawah

Sekitar pukul 09.00 WIB, saksi Lilik dan Wiwin akan membajak sawah yang lokasinya tidak berjauhan dengan lokasi tempat kejadian penemuan jasad korban.

Monevonline.com, WONOSOBO – Warga di pekon Banjarsari kecamatan Wonosobo kabupaten Tanggamus digegerkan dengan penemuan sosok pria lanjut usia telah meninggal dunia disiring areal persawahan setempat, Kamis (13/7).

Kapolsek Wonosobo Iptu Juniko saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa penemuan jasad korban yang berhasil diidentifikasi bernama Ahmad Fatoni alias Ngadiman (72), pertama kali oleh saksi Lilik Ismayanto (56) tetangga korban.

Dari hasil penuturan saksi dilokasi jelas kapolsek, hari itu sekitar pukul 09.00 WIB, saksi Lilik dan Wiwin akan membajak sawah yang lokasinya tidak berjauhan dengan lokasi tempat kejadian penemuan jasad korban.

Pagi itu saksi juga sempat bertemu dengan korban di areal persawahan tersebut. Dan sekitar pukul 12.30 WIB, pada saat hendak pulang saksi Lilik sempat curiga karna korban Ahmad Fathoni tidak terlihat sedang melakukan aktifitas, sedangkan sepeda motor dan tas korban masih ada.

Saksi menemukan korban dengan kondisi ter telungkup sambil memegang cangkul. Saksi sempat berteriak meminta pertolongan sejumlah warga disekitar areal persawahan, setelah di pemeriksa kondisi korban dan Setelah mengetahui korban sudah tidak bernyawa, saksi lantas bergegas memberitahukan hal tersebut kepada petugas,” katanya.

Setelah petugas kesehatan dan petugas kepolisian sektor Wonosobo datang ke tempat kejadian perkara (TKP) kata kapolsek, korban langsung di evakuasi ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan terhadap korban.

Dan dari hasil pemeriksaan terhadap korban yang saat ditemukan sudah meninggal dunia, dibagian bibir bawah korban ditemukan luka lecet yang diduga kuat karena terbentur gagang cangkul yang dibawa oleh korban saat ke sawah dan tidak ada luka lain dibagian tubuh yang lain. Sementara dari hasil keterangan pihak keluarga, korban sebelumnya menderita penyakit hernia menahun.

Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses otopsi, kami lantas menyerahkan korban kepihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman yang layak terhadap korban,” tandasnya. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *