Sekolah Lapang di BMKG Kemaritiman, Untuk Nelayan Efektif dalam Melaut

MONEVONLINE.COM, Bandar Lampung – Pembukaan Sekolah Lapang digelar serentak di Indonesia. Di Lampung, acara dihelat di kantor BMKG Kemaritiman Panjang Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

Sekolah Lapang dilakukan secara virtual dan diisi sejumlah tokoh. Diantaranya Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Acara yang dihadiri ketua kelompok nelayan dan ketua kelompok tani juga dihadiri Wakil Ketua DPD PDI Provinsi Lampung Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Budi Condrowati, SE.

“Harapan dari program ini adalah memberi pemahaman pada penyuluh, petugas dinas, dan ketua kelompok nelayan dalam memahami informasi iklim dan cuaca yang dikeluarkan BMKG,” kata wanita yang karib disapa Condro ini.

Menurut dia, informasi BMKG mestinya bisa dimanfaatkan sektor perikanan dan kelautan, baik dalam antisipasi terhadap cuaca ekstrem maupun untuk mengelola potensi perikanan.

Condro mengatakan, para peserta akan dilatih oleh narasumber dari BMKG untuk memahami informasi iklim dan cuaca yang dikeluarkan BMKG.  Mereka akan dibimbing dalam memanfaatkan informasi tersebut untuk menunjang kegiatan kelautan dan perikanan.

Ia berharap, BMKG dapat memberi pemahaman pada penyuluh perikanan tangkap, nelayan, juga kelompok nelayan tentang cuaca maritim untuk beraktivitas di laut.

“Sehingga, nelayan ketika beraktivitas di laut akan aman dan ada peningkatan kesejahteraan mereka,” katanya.

Senada, Wakil ketua DPD PDI Provinsi Lampung Bidang Nelayan dan Kelautan, Zulfahmi Haz berharap peserta akan memahami apa yang dimaksud gelombang tinggi dan bagaimana mengantisipasinya.

Menurutnya, pemahaman tersebut akan membuat nelayan lebih efektif dalam melaut.

“Apalagi saat ini, mereka sudah terdampak luas dengan adanya pandemi, hasil tangkapan mereka terbeli dengan harga murah, mereka juga terdampak gelombang tinggi. Sebab itu, kami ingin memberi pamahaman pada nelayan, sehingga nelayan lebih sejahtera dengan mengantisipasi adanya cuaca,” katanya.

“Harapannya supaya nelayan tidak salah mengambil keputusan melaut, sehingga akan menghasilkan tangkapan ikan melimpah dan nelayan lebih sejahtera,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *