Selama Berlangsung, Penyekatan Jaring 1.296 Orang Positif Covid-19

Gubernur dan Kapolda Lampung tinjau Posko Penyekatan di Bandarlampung.

MONEVONLINE.COM, BANDARLAMPUNG – Sebanyak 1.296 orang positif covid-19 terjaring penyekatan arus mudik dan balik selama Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

Tujuh posko yang didirikan periode 15-31 Mei 2021 melakukan pemeriksaan rapid test antigen kepada 442.146 orang.

Dari hasil pemeriksaan petugas, pelaku perjalanan yang membawa surat keterangan bebas Covid-19 151.752 orang, sedangkan yang tidak membawa surat keterangan 154.282 orang.

Kepada pelaku perjalanan yang tidak membawa surat keterangan bebas Covid-19, petugas meminta untuk melakukan swab rapid test antigen di posko yang telah disediakan.

Dari 154.282 orang yang tidak membawa surat tersebut tersebut, hasil pemeriksaan sebanyak 1.296 orang diketahui positif Covid-19. Pasien positif tersebut menjalani isolasi di berbagai rumah sakit, dan tempat lainnya.

“Kami meminta pelaku perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni untuk melengkapi dokumen negatif Covid-19, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, dalam keterangan persnya, Selasa (1/6).

Ia mengatakan, berdasarkan data Biro Ops Polda Lampung, terdapat 113.594 unit kendaraan pada arus balik Lebaran Idul Fitri 1442 H yang menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Dari jumlah tersebut, kata dia, terjadi peningkatan pelaku perjalanan yang membawa surat keterangan negatif Covid-19 menuju Pelabuhan Bakauheni sebanyak 13.779 orang.  Hal sama ada peningkatan orang yang tidak membawa dokumen bebas Covid-19 sebanyak 20.997 orang.

Pandra mengatakan, kepada pelaku perjalanan dari Sumatra menuju Pelabuhan Bakauheni, pascaberakhirnya penyekatan di posko pada arus balik Lebaran, tetap mematuhi protokol kesehatan, dan membawa surat keterangan negatif Covid-19. Hal tersebut, ujar dia, untuk memudahkan pelaku perjalanan ke luar kota saat berada di Pelabuhan Bakauheni, agar tidak terjadi penumpukan orang saat pemeriksaan petugas.

“Kita menghindari jangan sampai ada klaster baru setelah adanya penumpukan orang di Pelabuhan Bakauheni,” kata Pandra. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *