Monevoline.com ,Bandar Lampung – Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung hanya tinggal selangkah lagi untuk menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi penggunaan dana hibah KONI tahun anggaran 2020 sebersar Rp30 miliar.
Kepala Kejati Lampung, Nanang Sigit Yulianto, menyebut, bahwa tim penyidik sudah mengantongi nama calon tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah KONI tahun anggaran 2020. Kendati demikian, dia tidak membeberkan siapa nama calon tersangka tersebut.
“Nama calon tersangka sudah ada, tapi belum bisa kami publish. Tunggu saja tanggal mainnya. Lebih dari satu tersangkanya,” kata Nanang saat press confrence di Kejati Lampung, Jumat (22/7/2022) yang bertepatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-62.
Dalam perkara korupsi tersebut, tim penyidik telah menaikkan status hukum dari penyelidikan ke penyidikan. Namun, penyidik masih harus menunggu penghitungan audit kerugian keuangan negara oleh BPKP.
“Untuk proses audit memang tidak ada masa tenggang atau batas waktu tertentu, tapi yang jelas semakin cepat semakin bagus. Kami masih terus berkoordinasi dengan BPKP,” ungkapnya.
Ditegaskan Nanang bahwa pihaknya telah menyerahkan data-data guna mendukung percepatan hasil audit kerugian negara dari dugaan korupsi tersebut.
“Hingga saat ini tidak ada kendala karena sudah kita penuhi semua,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, penyelidikan kasus tersebut di mulai sejak 24 Januari 2022 dan telah memeriksa sekitar 86 saksi mulai dari pengurus KONI Lampung hingga pejabat Pemprov Lampung.
Sejumlah pejabat telah diperiksa dalam kasus ini mulai dari Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Lampung, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Tahun 2019 Budi Darmawan, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Lampung Minhairin, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Herlina Warganegara, Kadis Kesehatan Reihana, Ketua Persani Lampung hingga Yusuf Barusman, Ketua KONI Lampung. (Ocr)
