MONEVONLINE.COM, BandarLampung – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Syarif Hidayat yang juga anggota komisi V DPRD Provinsi Lampung mengkritik keputusan pemerintah terkait larangan mudik.
“Presiden RI telah menerbitkan surat edaran(SE) terkait larangan mudik, tapi sangat disayangkan, masih terbukanya tempat-tempat yang mengundang keramaian,” sebutnya.
“Dalam kebijakan larangan mudik dan dengan membukanya tempat wisata rekreasi ini, dua hal ini lah yang bertolak belakang, karena kemungkinan besar tempat-tempat hiburan wisata rekreasi yang mengundang kerumunan, keramaian itulah yang menjadi aspek terbesar” Ujar Syarif Hidayat
Lanjutnya “Jadi artinya kalau bisa tempat rekreasi ditutup ataupun dibatasi, jadi jangan dilarang mudik akan tetapi prokesnya lebih diketatkan, artinya itukan lebih aman kemudian juga bisa menjumpai keluarganya. Dan juga transportasinya lebih diperketat lagi maksimal 50% dari daya tampung kemudian bus atau transportasi lainnya itu jangan dibasing-basing kan saja dibebasin gitu aja, harus mematuhi prokes itu yang harus lebih diperdulikan” jelasnya.
Ia mengungkapkan agar pemerintah juga lebih memperhatikan terkait vaksinasi, jika sudah Vaksinasi harusnya sudah tak perlu rapid lagi.
“Untuk apa orang yang sudah divaksin tapi tetap dilakukan rapidgen kan Kasian untuk masyrakat yang tidak mampu yang seharusnya biaya tersebut cukup untuk keperluan perjalanan malah bertambah untuk keperluan rapidgen, dan vaksin juga, seharusnya biarlah pejabat-pejabat bayar tidak usah gratis karena yang seharusnya gratis itu masyarakat yang tidak mampu mereka lebih membutuhkan” kata Syarif Hidayat
Syarif Hidayat yang juga anggota PKS ini berharap bahwa untuk mudik di era pandemi pemerintah harusnya mengkaji lebih dalam.
“Pemerintah harusnya lebih mengkaji lebih dalam karna Lebih baik dibatasi, diperketat Protokol Kesehatan dari pada dihentikan Mudik, kemudian memperketat Protokol Kesehatan untuk fasilitas umum seperti batasan pengunjung penumpang kendaraan dan batasan tempat duduk kendaraan demi tetap berjalannya prokes dan kurangnya covid di Lampung.” Tutup Syarif.(mei)