Tepis Isu Miring Pemanggilan Wakil Gubernur Lampung ke KPK

Sangking ramai para wartawan yang ingin mengetahui hasil Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Chusnunia Chalim sampai kesulitan berjalan menuju kendaraannya.

Muhammad Alfariezie

Monevonline.com, Kabar kurang enak didengar sampai kepada masyarakat Lampung pada Rabu, 17 Mei 2023. Para wartawan memenuhi halaman kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya untuk menunggu Wakil Gubernur Lampung yang selesai diperiksa selama kurang lebih empat jam.

Sangking ramai para wartawan yang ingin mengetahui hasil Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Chusnunia Chalim sampai kesulitan berjalan menuju kendaraannya.

Sayang, meski para wartawan banyak melontarkan pertanyaan, tapi mantan Bupati Lampung Timur ini tak juga memberi sepatah pun komentar.

Nunik, begitu sapaan akrabnya— tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp13.663.133.913 dalam LHKPN periodik 2021 yang dilaporkan pada 7 Maret 2022.

Dari jumlah itu, sebesar Rp 6.887.100.000 merupakan tanah dan bangunan.

Aset terbesarnya berupa tanah dan bangunan seluas 1737 meter persegi/54 meter persegi terletak di Jakarta Selatan, nilainya mencapai kurang lebih Rp4.562.000.000 dan itu diklaim hasil sendiri.

Ia juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp425.000.000, terdiri dari Honda Accord Sedan tahun 2010 dan Toyota Alphard tahun 2014.

Nunik juga tercatat mempunyai kas setara Rp6.351.033.913. (6 Milyar 3 ratus juta)

Ia tercatat tidak memiliki harta bergerak lain, surat berharga, harta lain mau pun utang yang dengan demikian kekayaannya mencapai Rp13.663.133.913.

Atas kabar yang “menyentil” itu, yakni kabar perihal wartawan tak ditanggapi Wagub Lampung tersebut, serta catatan LHKPN-nya maka muncullah pertanyaan tentang siapa dan bagaimana kiprah politik dan kerja pemerintahan Chusnunia Chalim?

Ia lahir di Lampung Timur pada 12 Juli 1982, masuk politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Nunik memiliki kiprah yang cukup gemilang sebagai kader PKB karena menjadi wakil sekretaris jenderal DPP PKB pada periode 2009 hingga 2014.

Pada tahun-tahun yang sama saat menjabat wasekjen, Nunik terpilih menjadi anggota DPR RI Komisi X, namun tak menyelesaikan jabatannya lantaran maju sebagai Bupati Lampung Timur sampai akhirnya mengundurkan diri sebagai anggora DPR RI pada September 2015.

Nunik duduk dan bekerja sebagai Bupati Lamtim periode 2015-2020, karir politiknya kian populer hingga menjadi Ketua Dewan Wilayah PKB Lampung 2021-2026.

Sebagai Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim dianggap salah satu perusahaan media mampu membangkitkan perekonomian melalui anggaran gotong royong untuk meningkatkan pariwisata.

Melalui anggaran gotong royong itu, Nunik dan perangkat daerah menggelar 101 event wisata yang bertitik di desa-desa.

Nunik juga tercatat membuat program pemetaan pertanian di Lampung Timur sesuai potensi wilayah setempat. Di antaranya mengajak petani melakukan tanam alternatif selain singkong, dan membangun sentra buah naga, pepaya hingga jeruk di kabupaten tersebut.

Kemudian karir politik Nunik masih mengalami peningkatan. Ia memenangkan pilgub Lampung mendampingi Arinal Djunaidi sebagai Gubernur.

Kiprahnya itu sejalan dengan pendidikannya. Ia lulusan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Saburai, Lampung hingga meraih gelar master ilmu politik.

Tercatat, ia juga menyelesaikan pendidikan ilmu kenotariatan di Universitas Indonesia pada 2011. Lalu, meraih gelar Ph.D dari fakultas sastra dan sains sosial Universitas Malaya di Kuala Lumpur, Malaysia.

Selain itu, Wakil Gubernur Lampung ini juga pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Al Hidayat Lasem, Rembang, Jawa Timur pada 1995 hingga 1998 dan Pesantren AL Ishon, Jepara, Jawa Tengah pada tahun 1998 hingga 2001.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *