Monevonline.com, Bandar Lampung — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mencatat 7 kasus campak dari 136 sampel yang diterima dan diperiksa oleh Dinas Kesehatan (Diskes) setempat sepanjang 2022.
Plt Diskes Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri mengatakan sampel suspek campak yang diperiksa mulai dari anak-anak berusia dua tahun, empat tahun, lima tahun, 11 tahun dan 18 tahun.
“Ditemukan 7 sampel positif campak,” kata Desti Mega Putri, Selasa (24/1).
Menurutnya, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus famili Paramyxovirida ini biasanya menyerang anak-anak usia sekolah. Gejala awalnya yakni mengalami demam, timbul bintik-bintik merah (ruam), batuk dan pilek.
“Kami terus berupaya agar sebaran campak ini tidak ada di Bandar Lampung, dengan melakukan imunisasi rutin pada bayi dan balita,” ujarnya.
Desti Mega Putri mengimbau kepada masyarakat yang memiliki bayi, balita, dan anak usia sekolah dapat melengkapi imunisasi agar anak tercegah dari campak.
“Kami juga meminta pada warga yang anaknya demam, badan bintik-bintil merah, segera bawa ke puskesmas terdekat untuk diobati,” jelasnya.
Perlu diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan 31 provinsi di Indonesia pada 2022 mengalami KLB campak. Kasus campak itu berjumlah 3.341 kasus di 223 kabupaten dan kota se-Indonesia. (Vian*).