Bulan ramadan menjadi keberkahan tersendiri bagi pengusaha kolang-kaling. Harga buah aren tersebut saat ini terbilang cukup tinggi di Kota Bandar Lampung. Per kilogramnya mencapai 10 ribu rupiah pada Selasa, 29 Maret 2022.
Banyak pengusaha kolang-kaling sampai harus memasok dari luar wilayah Bandar Lampung. Salah satu dari mereka ialah Wardani, pemilik UMKM Kampung Pancasila.
Usaha rumahan itu sudah 5 tahun menjual buah aren yang akrab dengan bulan puasa tersebut.
Wardini mengatakan, kolang-kaling yang ada di tempatnya dipasok dari Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus.
Menurutnya, buah aren asal Talang Padang berkualitas baik dan disukai konsumen warga Bandar Lampung.
Pengusaha kolang kaling terbilang tidak memerlukan banyak modal untuk mendapat pasokan dari daerah Talang Padang. 6 juta rupiah adalah modal yang dikeluarkan Wardini untuk mendapatkan kolang-kaling sebanyak satu bak mobil pick up L 300.
Dia hanya perlu mengupas buah aren. Pelanggan? Wardani telah mempunyai konsumen tetap sehingga tidak perlu banyak mempromosikan.
Tak lupa, Wardani dan pekerjanya menyortir kolang-kaling untuk mendapatkan kualitas terbaik. Tujuannya agar konsumen tidak kecewa.
Kolang-kaling yang ada di sini tidak serta merta dijual begitu saja. Bisa dibilang, UMKM Pancasila hanya menjual kolang-kaling yang siap makan.
Proses pengolahan kolang-kaling seperti ini. Buah aren yang dilepaskan dari tangkainya kemudian dibakar sampai kulitnya hangus atau direbus sekitar setengah jam. Tujuannya untuk menghilangkan getah, karena getah buah aren ini bila kena kulit akan menimbulkan rasa gatal.
Bila sudah dingin, buah aren rebus atau bakar itu dibelah lalu diambil daging buahnya. Itulah kolang-kaling.
Buah yang telah berbentuk bulat lonjong itu, kemudian dipipihkan satu per satu dengan menggunakan alu yang terbuat dari kayu
Kolang-kaling yang sudah pipih kemudian direndam dengan air kapur selama 2-3 hari, agar kolang-kaling jadi kenyal dan bersih.
“Saya jual kolang-kaling 12-13 ribu per kilogramnya. Tergantung keadaan dan harga pasar. Sehari bisalah laku 1 hingga 3 kwintal,” kata Wardani.
Untuk membantu dan mempermudah penyortiran hingga proses perebusan, Wardani mengajak warga sekitar. Pembayaran honornya menyesuaikan kinerja yang telah dilakukan masing-masing orang.