Teror Pendidikan Lampung

MonevOnline,Bandar Lampung — Tawuran di kota Bandar Lampung telah menewaskan seorang pelajar pada Senin, 30 Oktober 2023. Sekujur tubuh pelajar itu terdapat luka bacok. Miris sekali dunia pendidikan itu.

Apa yang menyebabkan kriminalitas pelajar menjadi sedemikian marak meneror sejawat dan orang tua? Ketua FKKS Lampung Suprihatin meyatakan, kelebihan kuota siswa menjadi salah satu faktornya.

Penyebab kelebihan siswa menurut Suprihatin karena SMK negeri SMK Negeri bisa membuka lebih dari satu spesifikasi jurusan.

“Kebijakan pemerintah saat ini membolehkan SMK Negeri mencari siswa sebanyak-banyaknya. Dulu SMK hanya satu spesifikasi jurusan. Misal SMKN 1 hanya jurusan bisnis manajemen, maka jurusan teknik ada di SMKN 2,” tuturnya.

Tidak bisa enggak. Pengawasan rasio antara tenaga pendidik dan murid harus ada agar tidak terjadi ketimpangan antara siswa di sekolah swasta dan negeri.

“Idealnya, satu guru Bimbingan Konseling (BK) bertanggung jawab untuk 120 siswa, dan guru biasa menanggung 50 siswa, baru kontrol pendidikan itu bisa maksimal,” tutur Suprihatin.

Suprihatin tak menampik maraknya tawuran pelajar bahkan sekarang sampai menewaskan seseorang itu karena pengawasan terhadap jumlah siswa tidak berfungsi.

“Pengawasan rasio siswa dan guru tidak ada. Ya gimana kontrol pendidikan dapat berjalan, karena satu guru diberi tanggung jawab mengawasi dan mendidik 500 siswa. Timbulnya adalah pembiaran sehingga marak terjadi tawuran pelajar,” ungkapnya.

Menurutnya, ada saja sekolah yang main akal-akalan aturan jumlah siswa dan ruang kelas. Aturan yang benar untuk SMK negeri ialah maksimal perkelas menampung 36 siswa dan maksimal hanya boleh punya 72 kelas.

“Mereka main minterin. Untuk menutupi kelebihan siswa dan minimnya kelas, mereka mengisi kelas-kelas kosong kelas tiga yang sedang PKL untuk diisi siswa dan siswi kelas 1 dan kelas 2,” ungkap Suprihatin.

(Alfa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *