MONEVONLINE.COM, LAMPUNG SELATAN – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) meresmikan dermaga IV Merak-Bakauheni milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Peresmian Dermaga yang diharapkan dapat mendukung layanan operasional angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang ini, dipusatkan di Pelabuhan Merak, Senin (12/10/2020).
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, menyampaikan apresiasinya kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) selaku pemilik dan operator Pelabuhan Merak-Bakauheni, serta PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangunan.
Menurutnya, pembangunan Dermaga IV Pelabuhan Penyeberangan Merak–Bakauheni merupakan peningkatan dari dermaga yang sudah ada sebelumnya. Dengan peningkatan yang telah dilakukan, kini dermaga IV dapat melayani kapal-kapal penyeberangan dengan kapasitas 6.000 – 10.000 GRT.
“Kesiapan dermaga IV untuk beroperasi merupakan solusi agar kegiatan mobilisasi barang maupun manusia antara Pulau Jawa dan Sumatera berjalan lancar,” ujarnya di sela peresmian Dermaga IV Merak dan Bakauheni.
Turut hadir dalam acara peresmian tersebut, Walikota Cilegon, Edi Ariadi, Kapolda Banten Fiandar, Direktur Operasi 2 PT PP (Persero) Tbk M Toha Fauzi, perwakilan Gapasdap, dan INFA.
Dirjen juga menyoroti bahwa pelabuhan memiliki peran vital dalam perekonomian nasional dan daerah, yakni untuk menjamin kelancaran, keamanan, ketertiban dan keselamatan berlayar, maka pemeliharaan fasilitas Pelabuhan mutlak dilaksanakan.
“Hal ini juga harus menjadi perhatian ASDP selaku operator Pelabuhan bahwa pemeriksaan fasilitas pelabuhan secara rutin merupakan _tools_ untuk dapat melaksanakan langkah tindak lanjut dalam melaksanakan pemeliharaan berkala. Dengan langkah ini diharapkan tidak akan terjadi kerusakan yang bersifat mayor dan gagal fungsi pada fasilitas Pelabuhan,” ujarnya.
Dirjen Budi melanjutkan, selain terjaminnya keselamatan pelayaran tantangan kita bersama adalah peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa terkait dengan kepastian waktu dan pemenuhan standar pelayanan minimal.
“Dengan bertambahnya dermaga akan bertambah pula frekuensi keberangkatan maupun kedatangan kapal setiap harinya. Kita ketahui, terdapat keterbatasan alur keluar/masuk khususnya di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Kondisi ini harus diantisipasi dengan pola operasi dan pengaturan jadwal yang optimal serta peningkatan kinerja angkutan penyeberangan,” tuturnya.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, mengatakan dalam menunjang konsep Poros Maritim dan memenuhi tuntutan kebutuhan angkutan penyeberangan yang andal dan memadai, maka ASDP melakukan revitalisasi dan peningkatan kapasitas dermaga Moveable Bridge (MB) dermaga IV di Merak dan Bakauheni, yang diharapkan akan meningkatkan kapasitas layanan penyeberangan di lintasan tersibuk ini.
“Alhamdullilah, pembangunan dermaga IV Merak-Bakauheni telah rampung tepat waktu dalam 1 tahun, yang diharapkan akan meningkatkan kapasitas layanan penyeberangan di lintasan tersibuk ini. Dalam waktu dekat, dermaga ini dapat mendukung operasional layanan Angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang,” tutur Ira.
Proyek dermaga IV Merak-Bakauheni senilai Rp 379 miliar ini dibangun oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk yang tentunya telah memenuhi syarat baik klasifikasi dan kualifikasi dalam pekerjaan proyek ini.
Dermaga IV Merak dengan tipe Breasting Dolphin, memiliki panjang 120 meter dengan pola sandar buritan mampu disandari kapal ukuran 6000-10.000 GRT. Untuk dermaga Bakauheni, dengan tipe Quay Wall, panjang 150 meter dengan pola sandar haluan juga mampu disandari kapal ukuran 6000-10.000 GRT.
“Keberadaan dermaga IV di Merak dan Bakauheni dengan asumsi masing-masing dapat disandari oleh 5 kapal, akan menambah kapasitas minimal 4 trip kapal per 24 jam atau 20 trip per dermaga dari satu sisi. Sehingga kini total kapasitas trip di Pelabuhan menjadi rata-rata maksimal 140 trip dari total 7 dermaga yang beroperasi per 24 jam,” paparnya.
Ia menambahkan, Pelabuhan Merak dan Bakauheni menjadi salah satu prasarana vital dan penting dalam roda perekonomian di Tanah Air karena menghubungkan dua pulau besar yang menjadi pusat perekonomian di Indonesia. Penyeberangan Merak-Bakauheni menjadi lintasan tersibuk yang dikelola ASDP dengan total sekitar 60 kapal yang standbye beroperasi di lintasan ini. (Rls/Doy)