MONEVONLINE.COM, JAKARTA – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyambut baik pemberian bantuan subsidi gaji (BSG) bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK) non-PNS swasta. Baik itu yang berada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) maupun Kementerian Agama (Kemenag).
Seperti diketahui baik Kemendikbud maupun Kemenag sama-sama mengalokasikan anggaran untuk kucuran BSG bagi para GTK honorer. Kemenag sudah mengumumkan pengajuan anggaran sebesar Rp 1,152 triliun dan sudah disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Anggaran itu nantinya dialokasikan untuk 745 ribu lebih GTK non-PNS di lingkungan Kemenag. Sementara itu, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyampaikan 2 juta tenaga pendidik non-PNS akan menerima subsidi upah.
Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi menuturkan pihaknya menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan DPR atas perhatian kepada guru, dosen, dan tenaga kependidikan non-PNS atau honorer. Kucuran BSG itu diharapkan bisa meringankan beban para GTK honorer di tengah pandemi Covid-19. “Bantuan tersebut merupakan kado di Hari Guru Nasional 2020 dan sekaligus HUT PGRI ke-75,’’ katanya di Jakarta, Selasa (17/11),dilansir dari laman jawapos.com.
Unifah menuturkan perjuangan PGRI agar para guru honorer mendapatkan perhatian kesejahteraan dan peningkatan kompetensi cukup panjang. Dia bersyukur akhirnya mendapatkan respons baik dari pemerintah.
Dia menegaskan pemberian BSG itu merupakan kado bagi guru, dosen, dan tenaga kependidikan menyambut ulang tahun profesi mereka. Dia berharap kucuran bantuan tersebut bisa dilakukan secara adil dan merata kepada seluruh guru honorer di sekolah atau madrasah negeri dan swasta.
Dalam kesempatan itu Unifah menyampaikan supaya honorer diberi kesempatan soal kejelasan status kepegawaiannya. Baik itu menjadi pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Dia berharap rekrutmen tersebut tanpa membedakan status administrasi tenaga honorer kategori atau non kategori.
“Kemudian kami berharap diberikan prioritas bagi yang telah mengabdi lama dan di atas usia 35 tahun,” katanya.
Kepada seluruh guru, pendidik, dan tenaga kependidikan, Unifah mengimbau untuk mendidik dengan kesungguhan dan kasih sayang. Mereka juga diminta terus mendorong semangat belajar pada anak didik. Unifah mengatakan tema HUT PGRI tahun ini “Dari PGRI untuk Indonesia”. Kemudian kreativitas dan dedikasi guru menuju Indonesia maju dengan semangat menolak menyerah pada Covid-19. (jp)