DIALOG : Bersama GMNI, PMII & IMM Bandar Lampung (Pentingnya Mahasiswa Mengikuti Organisasi)

MONEVONLINE.COM – Pandemi COVID-19 telah mengubah keseluruhan aspek kehidupan. Tak terkecuali bagi kehidupan mahasiswa dengan segala kegiatan yang diikutinya. Dalam hal ini, kegiatan yang dimaksud tentu tak hanya sekedar kegiatan pembelajaran yang diadakan secara tatap muka saja yang kemudian berubah menjadi jarak jauh secara daring. Akan tetapi, juga berdampak kegiatan organisasi mahasiswa yang di ikutinya.

Organisasi mahasiswa yang dimaksud adalah organisasi eksekutif mahasiswa baik di tingkat Universitas maupun Fakultas, organisasi Legislatif mahasiswa baik di tingkat Universitas maupun Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa, Kelompok Studi Mahasiswa dan berbagai jenis organisasi kemahasiswaan lainnya.

Organisasi kemahasiswaan tidak hanya mengalami ‘struggle’ dalam menjalankan berbagai program kerja, juga mengalami kesulitan prihal regenerasi kepengurusan pula. Regenerasi kepengurusan merupakan suatu hal penting dalam sebuah organisasi, tak terkecuali organisasi kemahasiswaan.

Regenerasi kepengurusan memegang peran penting bagi keberlangsungan dan kehidupan bagi setiap organisai kemahasiswaan. Kondisi pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun ini telah secara nyata menurunkan minat mahasiswa terlebih lagi mahasiswa baru untuk mengikuti kegiatan kampus seperti kepanitiaan maupun organisasi mhasiswa karena pelaksanaan kegiatan yang mayoritas masih dilakukan hanya secara online. Berbagai upaya regenrasi telah dilakukan ‘semenarik’ mungkin. Namun hasil yang didapatkan tetap sama “rendahnya partisipasi”.

Bersyukur bahwa belakangan kita melihat kasus COVID-19 kian terus menurun di bumi pertiwi. Hal positif ini kemudian dibarengi pula dengan kabar bahagia lainnya dengan mulai diperbolehkannya kembali Pembelajaran Taptap Muka. Hal ini didasarkan pada Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelanggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahun Akademik 2021/2021 yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek)

Walaupun Surat Edaran tersebut telah dikeluarkan dan menjadi angin segar bagi mahasiswa untuk segera merasakan perkuliahan tatap muka kembali (kecuali mahasiswa tingkat akhir yang dihadapi dengan bayang-bayang sidang tugas akhir yang dilakukan secara offline) akan tetapi segala pihak yang terlibat haruslah tetap taat dalam menjalani protokol kesehatan yang agar tren positif yang terjadi tetap tetap terjaga. Dengan hadirnya Surat Edaran ini, diharapkan juga minat mahasiswa dalam mengikuti organisasi mahasiswa dapat kembali tumbuh sehingga regenerasi akan tetap berja;lan yang pada akhirnya membuat kehidupan dan keberlangsungan organisasi mahasiswa dapat tetap terjaga pula.

Dalam perannya sebagai masyarakat suatu bangsa, mahasiswa juga dituntut untuk peduli, sadar dan merasakan kondisi nyata masyarakatnya yang sedang mengalami krisis multidimensional, serta mengekspresikan rasa empatinya tersebut dalam suatu aksi. Ketika meyakini kebenaran, mahasiswa sejati akan memberi secara ikhlas tanpa pamrih, berjuang sepenuh hati dan jiwa mewreka. Daya analisis yang kuat didukung dengan spesialisasi keilmuan yang dipelajari menjadikan kekeritisan mereka berbasis intelektual. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *