Selama Pandemi ini Para Siswa Mengalami Penurunan Gizi

MONEVONLINE.COM – Pandemi Covid-19 ternyata berdampak besar bagi tubuh para siswa. Selama pandemi ada banyak siswa yang pemenuhan gizinya berkurang.

Alasannya, adanya penurunan kemampuan ekonomi keluarga selama pandemi berdampak pada pemenuhan gizi para siswa.

Hal ini, disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah ( PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud), Jumeri.

“Jika dalam satu keluarga mengalami penurunan tingkat penghasilan, maka dapat dipastikan bahwa yang akan dikorbankan adalah kualitas gizinya,” kata Jumeri, dilansir dari kanal Youtube Direktorat Sekolah Dasar, Senin, (25/1/2021).

Ia mengatakan, jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi maka pelajar akan sulit melakukan proses pembelajaran. Otomatis, daya tahan tubuh, tingkat fokus selama belajar akan berkurang.

Apalagi, anak usia dini hingga remaja mengalami proses pertumbuhan. Untuk itu, pemenuhan gizinya harus tinggi.

“Ini yang harus jadi ikhtiar kita dalam meningkatkan status gizi anak-anak kita agar terhindar dari anemia,” jelasnya.

Potensi adanya anemia atau kurang darah mengakibatkan penderitanya merasakan kondisi lemas dan tidak fokus.

Hasil pendataan tahun 2018, disebutkan jika prevalensi anemia balita masih 38,5 persen, usia sekolah 26,5 persen dan anak remaja 15 sampai 24 tahun masih cukup tinggi, yakni 32 persen.

Padahal, organisasi kesehatan dunia atau World Health Organisation (WHO) mensyaratkan jika prevalensi anemia harus berada di bawah 20 persen.

Untuk itu, Ia ingin seluruh pihak mampu mengontrol gizi para pelajar di tengah pandemi. Baik keluarga, pemerintah dan pihak sekolah harus terlibat dalam pemenuhan gizi para siswa.

“Harus ada kontrol untuk peningkatan pencegahan orang tua dan sekolah dalam mencegah anemia sejak anak SD. Pemahaman harus dijalankan seluruh pihak,” jelas dia.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *